Name


Hei, apakah kau percaya hantu?

Kau tahu, di sekitar kita ada makhluk gaib yang selalu menjadi hal yang menakutkan untuk kita para manusia. Beberapa orang bisa merasakan kehadiran mereka, dan mungkin saja kau pun pernah merasakannya. Atau bisa saja, makhluk gaib itu sudah ada di sekitarmu dan sedang mengawasimu saat ini.
Hal yang menakutkan dari mereka adalah kita tak bisa melihat keberadaan mereka dan bahkan mereka bisa saja dapat hadir dimana pun kita berada.

Apakah kau pernah mendengar namamu dipanggil seseorang?
Jika itu manusia  kau pasti pernah, tapi bagaimana jika yang memanggilmu adalah makhluk gaib.

 
ara story


Coba kau bayangkan!
Saat kau sendirian di kamarmu, suasana sepi dengan lampu yang sudah kau matikan karena memang sudah larut dan sudah waktunya untuk tidur. Sebelum kau memejamkan matamu, kau mendengar seseorang memanggil namamu hingga membuatmu  merinding. Kau cukup yakin bahwa hanya kau sendirian di kamar dan kau pun tak mengenali suara itu.

Suara itu memanggil namamu lagi dengan nada halus namun serak, hingga kau merasakan aura dingin diseluruh tubuh dan kakimu. suara itu masih memanggilmu dan perlahan suara itu makin jelas, makin dekat, mendekat perlahan menuju dirimu yang sedang ketakutan. Suara itu memanggil namamu dan terus mendekat sampai kau merasakan hembusan udara di telingamu, kau menoleh namun  kau tak tahu dari mana datangnya suara dan udara itu.

Saat kau berada dikeramain lalu kau mendengar seseorang memanggil namamu. Kau menoleh ke sumber suara, namun tak melihat orang yang memanggilmu, dan bahkan mungkin kau sudah lupa, apakah yang memanggilmu itu wanita atau mungkin pria.

Maka berhati-hati lah!
Mungkin saja yang memanggilmu itu adalah makhluk gaib yang berada di sampingmu saat ini.

Jika makhluk gaib itu memanggil namamu,lalu apa yang harus kau lakukan?

Jika kau menoleh dan mencari sumber suara itu, maka berhati-hati lah!
Makhluk itu telah menganggap bahwa kau peduli terhadap panggilannya, dan dia akan mengikuti serta menghantuimu setiap hari bahkan di dalam mimpi. Mengganggumu dan suaranya akan terus terdengar di telinga hingga membuatmu stres dan frustasi.

Jika kau menjawab panggilan itu, maka berhati-hatilah!
Dalam sekejap, makhluk itu akan muncul dihadapanmu, menunjukkan senyum dinginnya dengan tatapan mengancam. Kau tak akan bisa lari, semua tubuhmu kaku dan tak bisa bergerak. Tinggal menunggu waktu sampai tangan hitam makhluk itu menarikmu kedalam kegelapan, dan membuat jiwamu menjadi miliknya.
Pilihan terbaik mungkin saja diam dan tak memperdulikan suara itu, namun itu tak kan selamanya membuat suara itu menghilang. Di suatu saat kau sendiri, makhluk itu pasti akan memanggilmu lagi dan akan membawa jiwa mu pergi bersamanya.

Berhati-hatilah!
Makhluk gaib selalu mengawasimu. Dia akan selalu berada di sampingmu, di depanmu, di belakangmu, di sekitarmu dan tempat yang tak pernah kau bayangkan.

Saat ini mungkin saja makhluk itu sedang menatapmu dengan matanya yang merah itu lalu tersenyum padamu.

 “Hei, bisa berhenti membaca buku itu dan segera mulai saja uji nyali ini,” ucapku pada Wirya yang sedang asyik membaca buku yang dia bawa.

“Septa..septa! buku ini bisa menambah kesan horor sebelum kita mulai uji nyali di rumah kosong ini.”

“Horor dari mananya? Buku dengan cerita aneh gitu. Lagian gak ada yang namanya makhluk halus di dunia ini.”

“Kau tak percaya, itu karena kau belum pernah bertemu atau melihat mereka.”

“Memangnya kau sudah pernah, hah?”

“Belum sih, karena itulah kita di sini untuk melihat makhluk halus itu.”

Ya, aku memang tidak pernah melihat makhluk gaib, karena itulah aku tak pernah percaya jika mereka benar-benar ada. Aku bersama temanku Wirya, Fajri, dan Ady sedang melakukan uji nyali di sebuah rumah kosong untuk membuktikan dan melihat ada tidaknya makhluk halus itu. Temanku Wirya sepertinya yang paling bersemangat hingga membawa buku cerita horor lalu membacakan pada kami semua. Tapi cerita itu benar-benar aneh, bagaimana mungkin orang bisa stres atau bahkan mati hanya karena menjawab seseorang yang memanggil namanya. Serta darimana dia memiliki buku seperti itu, aku tahu Wirya dia tak mungkin memakai uangnya untuk membeli buku seperti itu.

Waktu sudah menunjukan jam 12 malam. Kami yang tadi menunggu di halaman rumah kosong mulai masuk secara bersamaan dengan senter yang menjadi penerangan utama kami. Rumah kosong ini tampak seperti rumah kosong biasa yang sudah tak terawat lagi. Rumput yang tumbuh meninggi, jendela yang sudah tak ada dan atap yang jebol. Suasana dalam rumah juga tak begitu berbeda dengan coretan di dinding yang sudah keliatan hancur dan retak. Tumbuhan dan lumut juga tumbuh di beberapa sudut ruangan. Pada dasarnya, ini hanya rumah tua yang ditinggal pemiliknya.

“Hei, ini tidak apa-apa kan jika kita masuk tanpa izin?”

“Tenang saja! rumah ini sudah lama kosong jadi tidak akan apa-apa jika kita masuk.” jawab Wirya.

“kita berempat, jangan khawatir begitu dong,Ady!” Fajri menambahkan ucapan Wirya.

Kami berada di ruang tamu dalam rumah itu, keadaannya berantakan dan kotor dengan beberapa bagian lantai yang retak. Begitu pula di ruang tengahnya, di dua kamar tidur juga tidak berbeda dengan keadaan yang kotor. Susana memang cukup dingin dengan angin yang berhembus pelan pada tubuh kami. Tidak lupa kami juga memasuki dapur dan juga kamar mandi di rumah itu, untuk melihat apakah benar ada makhluk gaib dan beranikah mereka menampakkan dirinya di hadapan kami.

Bau busuk menyambut kami saat kami menuju kamar mandi, mungkin karena sampah yang berserakan di dalam rumah.

Bisa kau bayangkan itu!
Bau tak enak di seluruh dapur dan juga dengan cahaya remang hanya dari senter kami. Ini cukup menyeramkan bila kau sendirian.

Ya, bisa dibilang suasana di rumah ini cukup menyeramkan padahal kami berempat bersama. Jam 01.20, kami keluar dari rumah itu tanpa melihat apa pun. Tidak ada hantu atau makhluk gaib lain yang muncul di hadapan kami.

“Lihat! Tak ada makhluk gaib di rumah ini,” ucapku pada mereka.

“Ya, sepertinya kita beruntung tak ada hantu yang muncul,” sahut Ady pada perkataanku.

“Tentu saja tak ada yang muncul! Hantu atau pun makhluk gaib itu sejak awal memang tak ada di dunia ini,” ucapku padanya.

Apa yang kami lakukan malam ini benar-benar tak berguna dan sangat sia-sia. Bodoh sekali aku mengikuiti saran Wirya untuk ikut uji nyali membuktikan keberadaan hantu di rumah ini. Tak seperti yang digosipkan, rumah ini hanyalah rumah kosong yang tampak seram karena tak terurus bukan karena adanya makhluk halus.

Rumah yang ditinggalkan pemiliknya sejak lama dengan suasana tak terurus sampai banyak rumput dan lumut yang tumbuh.

Apa kau pernah membayangkannya?
Ada makhluk yang tinggal di rumah yang seperti itu.

“Lebih baik kita lakukan lagi besok untuk uji nyali di rumah ini,” saran Wirya pada kami.

“Itu ide yang bagus! Siapa tau besok mereka menampakkan diri,”  ucap Fajri menyetujui saran Wirya.

“Jangan bodoh! Bukankah hari ini sudah membuktikaan bahwa mereka itu tidak ada,” bantahku pada saran mereka.

“Mereka tak kan muncul jika kita hanya sekali kesini, atau...apa mungkin kau sudah takut, septa?” ejek Wirya padaku.

“Aku tak takut atau apa pun... jika mereka benar-benar ada dan muncul di depanku, maka akan aku injak-injak mereka dengan kaki-ku ini.”

“Jangan bicara sembarangan, sep! Bagaimana kalo mereka mendengarmu?” ucap Ady yang terlihat cemas pada perkataanku.

“Biarkan saja! lagi pula mereka atau pun makhluk gaib itu tidak pernah ada,” ucapku padanya.tak lama semua terdiam setelah mendengar perkataanku, lalu aku mulai berbicara kembali.

 “Ini sudah larut lebih baik kita pulang. Jika kalian ingin kembali kesini besok, itu terserah kalian tapi aku tak kan ikut.”

Aku segera pergi meninggalkan mereka yang masih berdiri di depan rumah kosong itu. jarak rumah kosong itu cukup dekat dengan komplek rumahku dan dapat ditempuh dengan berjalan selama 30 menit. Jam menunjukkan pukul 01.33 pagi, aku berjalan di sepanjang trotoar yang tampak lengang tanpa adanya kendaraan yang berlalu lalang. Jalanan cukup gelap karena banyaknya pohon besar yang menutupi beberapa lampu jalan.

Angin malam bertiup mengarah padaku hingga membuat tubuh kedinginan.  Jam 01.38 dan aku sudah dipertengahan jalan sebelum sampai ke rumah. Aku tak perlu khawatir karena di rumah hanya ada aku sendiri dan lagi pula sekarang liburan,  jadi tak masalah jika aku pulang terlalu larut.

Aku terus berjalan hingga aku merasakan ada sesuatu yang mengikutiku. Aku menoleh ke belakang namun tak melihat apa pun, aneh, mungkin saja hanya perasaanku. Aku kembali berjalan, lalu aku mendengar seseorang memanggil namaku.

“Septa.”

Suara itu terdengar lembut namun sedikit serak namun anehnya aku tak bisa mengetahui apa itu suara wanita atau mungkin suara pria.

“Septa.”

Suara itu memanggilku lagi dengan nada yang lebih lebut seperti orang yang berbisik. Terdengar menyeramkan hingga membuatku merinding. Mungkin hanya perasaanku saja karena aku sudah sedikit mengantuk dan dengan angin dingin di jalan hingga membuat tubuhku menggigil.

“Septa.”

Suara itu terdengar lagi tapi kini terasa dekat dan terdengar lebih jelas. Suara itu bukan halusinasi karena aku mengantuk. Suara itu terdengar lebih serak dan berat.

Aku mencoba menoleh ke arah sumber suara yang kurasakan berada di belakangku. Saat menoleh aku tak melihat seorang pun di belakangku namun aku melihat sebuah bayangan. Tidak, itu tiga bayangan yang aku lihat bersembunyi di belakang pohon.

Aku tahu itu pasti Wirya dan yang lain, mereka mau menakutiku dan berpura-pura menjadi hantu sambil sembunyi di belakang pohon. Mereka benar-benar membuatku kesal. Aku mengambil beberapa batu kecil kemudian melempar itu ke arah bayangan yang sembunyi di belakang pohon itu.

“Keluar kalian! Jika tidak maka akan kulempar batu yang lebih besar.”

Beberapa menit berlalu setelah aku mengatakan itu namun mereka tak kunjung keluar dari persembunyiannya di belakang pohon. Aku yang kesal lalu mendekati pohon tinggi yang rindang itu untuk membuat mereka keluar. Saat aku sampai di pohon tersebut, aku tak melihat siapa pun disana.

Aneh, padahal sudah jelas sebelumnya aku melihat ada 3 bayangan dibalik pohon itu.

Aku melihat sekitar pohon yang gelap mencoba mencari mereka yang mungkin berlari setelah aku melempar batu sebelumnya. Anehnya, aku tiba-tiba merasakan berat pada leherku dan terasa hangat. Di saat subuh dengan angin yang berhembus, bagaimana bisa aku merasakan sesuatu yang hangat. Aku memegang leher ku dan kemudian aku merasakan kehadiran seseorang di belakangku. Dengan gugup, aku membalikkan tubuhku menghadap belakang namun aku tak melihat seseorang di sana. tubuhku mengigil entah karena ketakutan atau karena kedinginan.

Aku berlari dari tempat itu, tanpa melihat arah, aku berlari sampai menuju trotoar jalan. Aku harus segera pulang ke rumah, semua hal yang aku alami tadi cukup membuatku ketakutan. Aku berlari hingga aku menabrak seseorang yang berada di depanku hingga membuat aku terjatuh.

Aneh, aku melihatnya tetap berdiri dengan pakaian hitamnya.

Dia berdiri tepat di bawah lampu jalan yang mati hingga aku tak begitu jelas melihatnya. Hanya saja, tubuh tinggi dan kelihatan kurus itu terlihat tersenyum kepadaku. Senyuman yang dingin, menyeringaikan bibirnya seperti seakan-akan mengatakan, aku mendapatkanmu.

“Maaf pak! Saya tidak sengaja.”

Namun orang itu tidak menjawab dan masih tetap tersenyum padaku. Senyumannya membuatku gelisah dan membuatku merasa takut.

Aku mencoba berdiri dari trotar. Aku melihat ke arah belakang, di tempat tiga bayangan yang aku lihat berada di belakang pohon. Entah kenapa aku melihat ke arah itu lagi, mungkin saja aku ingin memastikan tak ada yang mengejarku. Aku melihat lagi ke orang yang berada di depanku namun dia sudah tak ada di sana.

“Heehh...kemana orang tadi?”

“Bukannya tadi dia berada di depanku!”

Entah kemana orang itu, namun itu membuatku bingung dan menambah ketakutanku. Aku melihat ke sekelilingku untuk memastikan perginya orang itu, hingga aku mendengar suara itu lagi.

“Apa kau septa?”

Aku menoleh ke sumber suara yang berada di belakangku. Aku melihatnya, orang itu berada di belakangku dengan senyumannya. Aku terdiam dan tak dapat menggerakan bibirku.

Tak lama setelah itu, orang itu mengangkat tangan kurusnya mengarah ke leherku. Aku hanya terdiam melihat itu, yang aku lihat tangan kurusnya dengan kuku panjang yang menghitam telah menyentuh leherku hingga mengeluarkan darah. Orang itu masih tersenyum melihat darah yang keluar dari leherku.

“Septa,” ucap orang itu padaku.

“ARGGHHHH........”

Aku berteriak sejadi-jadinya hingga gelap menutupi seluruh penglihatanku. Sebelum itu aku melihat orang itu masih tersenyum. Kali ini aku melihat matanya yang memerah menatapku yang tak berdaya dengan pandangan yang menakutkan.

Dia tersenyum dengan tangan yang berada dileher siang untuk membawa ke alam kematian.

Gelap.

Bayangkan saat pandanganmu menjadi gelap, kau tak bisa melakukan apapun, hanya bisa pasrah dengan keadaanmu. Perlahan seluruh tubuhmu menjadi dingin, kau tak lagi bisa bernapas dan kau juga tak bisa bicara.

Hanya melihat gelap dengan seseorang di sana tersenyum sambil memegang lehermu.

==00==

“ARGGHHHHH....”

Teriaku dengan kencang saat ini, aku membuka mataku dan melihat bahwa aku sedang berada di sebuah ruangan luas yang cukup besar. Kamarku, ya ini adalah kamarku. Apa itu hanya mimpi, apa yang kurasakan itu hanyalah bunga tidur penghias tidur malamku.

Aku tak tahu.
Aku memeriksa leherku, tak ada luka ataupun darah yang mengalir di leherku. Segera aku beranjak dari tempat tidurku, mencoba untuk ke kamar mandi. Namun langkahku terhenti saat aku mendengar suara itu, suara yang memanggil namaku.

“Septa.”

Bisa kau bayangkan jika itu terjadi pada dirimu?

Komentar

  1. wiih serem...

    kunbal gan www.bankcurhat.blogspot.com

    BalasHapus
  2. boleh juga nih story nya gan , hehe numpang nyimak gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. reques story tentang perjuangan cinta dong gan

      Hapus
    2. perjuangan cinta...ane ada satu tapi rasanya gk akan cocok tuh

      Hapus
    3. nanti ane update..baru inget ada 2 yang tipenya memperjuangkan rasa cinta

      Hapus
  3. Duh jadi nggak bisa tidur gue. -___- Anyway, baru pertama kali main kesini nih. Salam kenal ya. \:D/

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. iya. nanti akan ada lagi tapi mungkin agak beda dari horor

      Hapus
  5. Salah banget ini malem Jumat baca postingan ini . Mana ujan lagi.... =(

    BalasHapus
  6. Salah banget ini malem Jumat baca postingan ini . Mana ujan lagi.... =(

    BalasHapus
  7. Salah banget ini malem Jumat baca postingan ini . Mana ujan lagi.... =(

    BalasHapus
  8. Serem bnget ceritanya,
    ya menurut mitos yg ada, klo ada yg manggil sebaiknya abaikan saja, jangn menoleh, apalagi nyaut, aku gk tau alesannya apa, tapi ktanya ya begitu.
    Aku sering juga dnger kyak gtu, tapi gk pernh aku peduliin, makannya pling ada suaranya itu 1 kali doang, ,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamu juga pernah denger, saya juga tuh...
      Makanya aku bikin cerita ini pake nama asliku.

      Hapus
  9. Er.... gue bacanya malam-malam ini, oh Tuhan, tolong jaga hambamu ini. Semoga aja gue bisa tidur malam ini, serem cerita lu ._.v

    Emang sih, kadang-kadang gue sering ngerasa ada yang manggil nama gue tapi kagak ada orangnya, itu bener-bener serem....

    BalasHapus
  10. Ternayata banyak juga yang ngerasain ya :)

    BalasHapus
  11. Eh. gue gak mau mengingat tulisan ini. Soalnya, ini malem jum'at dan gue di rumah sendiri. ampun, deh. kenapa harus bahas beginian.

    Aa........ Gue sering juga, tu. Ngalamin dipanggil, tapi gue liat2 gak ada yg manggil. ya udah, gue cuekin aja.

    Dulu, gue sering ngalamin itu, pas di Hutan belantara. Gue lagi nyari nafkah di sana (baca:kerja). Tiba2 lagi santai. ada yg manggil. Gue noleh kanan, terus kiri, terus atas, terus bawah. Eh, ada tikus. Gk mungkin tikus manggil gue...

    Sudah, ya. gue pengen lupain tulisan ini, dulu. Serem.......

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebetulan saya juga pernah ngalamin makanya bikin cerita gini gan.
      Bagus donk kalau sendirian, bisa lebih enak baca cerita kek gini...saya masih ada satu lagi kalau nggak salah.

      Hapus
  12. anjrit sial, ini malam jumat dan gue baca dini hari. huft, sial :(
    kalau soal dipanggil nama, pernah, suara laki. padahal saat itu gue sendirian dan kostannya khusus putri, jadi siapakah dia? duh jadi merinding disko gini :|

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin dia cewek iseng yang lagi kurang kerjaan.

      Hapus
  13. Ntah karena aku bacanya pagi-pagi atau karena aku gak takut yang sama gituan
    kalau akusih lebih takut mantan yang bisik-bisik namaku dibanding setan hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih takut sama bayang-bayang mantan ya gan

      Hapus
  14. keren ceritanya, pertama-tamanya lumanayan serem, makin ke bawah makin serem. Endingnya greget, ternyata mimpi, tapi kayak bukan mimpi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya gan, tapi awalnya ane agak bingung juga pas pertama mau lanjut ceritanya.

      Hapus
  15. Anjiirr.. bacaan ini gak cocok dibaca ketika malam menjelang dan di rumah sendirian.

    mau mimpi atau kenyataan itu sama-sama menakutkan sih. Tapi, kalo soal mimpi gue pernah mimpi buruk juga. Mimpi seperti ada orang yang mau mendobrak kaca rumah, tapi gue gak bisa berbuat apa-apa, teriak gak bisa, dan langsung kebangun.

    Gue gak akan mengingat cerita ini. percayalah dan waspadalah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diinget aja gan...
      Siapa tahu kebawa mimpi bisa bagus buat latihan mental dan jantung tuh.

      Hapus
  16. cerita horor nih, dari openingnya aja udah bikin bilu kuduk berdiri, dan pikiran kita udah terimage sama cerita ini.

    tapi sebagai makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, kita percaya dan meyakini aja, kalau kita hidup disini itu bukan sendiria, masih ada makhluk lain yang tak kasan mata, hidup juga dengan kita berdampingan, tapi walaupun begitu kita serah hidup kita masing-masing, kita gak ganggu mereka, dan mereka juga gak ganggu kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi kadang ada aja orang sok yang nyari-nyari makhluk lain gan. Gk niat ganggu, cuma mau kenalan...tapi ujung-ujungnya malah bahaya.

      Hapus
  17. gue pernah ngerasain kayak gitu bang. nama gue dipanggil tiga kali (kayak bento aja), tapi yang manggil gak ada. Padahal kalo ada wujudnya, pengen gue ajak kenalan, trus jalan-jalan, trus jadian (lupakan). Pernah juga pas naik motor, ada bau ketela bakar melintasi hidung, dan seketika motor gue terasa berat. Kayak roda bocor + bonceng sesuatu gitu.
    btw, itu yang lo ceritain ini cerita fiksi apa non fiksi bang ??kok ngeri banget..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini sih fiksi gan, tapi ane ngambil dari sedikit pengalaman ane yang pernah ngerasa kayak ada yang manggil gitu.

      wah, bonceng gederuwo dong gan, nggak kebalik tu motornya?

      Hapus
  18. Dari awal, ini postingan bikin serem sendiri karena kebetulan emang lagi di lab dan cuma ada beberapa orang disini. mana ruangnnya gedhe banget sedangkan yang lain sedang asik pake headphone mereka.

    Konon, di lab ini jg ada ............. gituu.
    Entahlah, jad merinding.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hati-hati kalau gitu, mereka ada dimana-mana. jadi siap-siap hati kalau tiba-tiba mereka muncul

      Hapus
  19. Wew. Menarik ceritanya. Hehe. Aku sudah enggak tahan dan menganggap cerita ini adalah cerita yang mendoktrin dan berusaha untuk memengaruhi si pembaca dengan gaya yang terlalu frontal, mencuci otak. Tapi begitu selesai beberapa paragraf, dan tepat ketika sudah mau skip sampe bawah, percakapan para tokoh dimulai. Dan ini bikin mood baca jadi hidup lagi. Wah-wah, ternyata paragraf-paragraf awal adalah kutipan dari buku horror salah satu tokoh.

    Ceritanya keren, memainkan perasaan pembaca banget. Kita didoktrin untuk percaya hantu, terus dengan halusnya si tokoh utama membuat kita kembali pada pemahaman bahwa yang begitu itu enggak ada, tapi setelah itu pembaca diombang-ambingkan lagi ke pernyataan awal. Tulisan ini cukup untuk memenuhi dahaga membaca yang sekian lama tidak terpenuhi. Good job. Keep writing keep make people fun :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya gan, saya nulis ini nyoba pake cara yang ngasih seperti hypnowriting walau hanya sedikit sih. Saya terinspirasi cerita temen yang gaya nulisnya nempatin mantra yang di baca di awal dan diakhir baru dijelasin soal mantra yang akan langsung menarik hantu.

      semoga saja saya bisa gan, bisa nulis terus dan makin berkembang tekhnikya.

      Hapus
  20. Kayaknya aku baru sekali ke sini dan udah terbuai dengan cerita horor kamu..ealo panjang tapj aku baca sampai selse lho,...cman idenya masih agak sederhana..cba dirumitkan lagi ada appppaaaa gitu...hehehe..tpi diksi dan alurnya bagussss...I like it!!!😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih, kalau lebih rumit lagi takutnya ntar nggak serem.
      Lagian aku juga bingung mau nambah konflik apa lagi dalam ceritanya.

      Hapus
  21. Tengah malam sekitar jam tiga subuh, tepatnya jam 03.45 AM saat semua orang telah terhanyut dalam dunia mimpi. Tenkousei lagi seru-serunya bermain dengan laptop, "Ah.., mampir di blog Ara Story ah..., siapa tahu ada cerita menarik, kan bisa menambah inspirasi".

    Tenkousei sedang mencari judul yang menarik, "Oh, Name, sepertinya cukup menarik". Akhirnya Tenkousei mulai membaca cerita tersebut. 'Hei, apa kamu percaya hantu?', baru membaca kata-kata pertama dari cerita itu dia terdiam sejenak, "Ah, mungkin ceritanya tidak terlalu menyeramkan, lanjut lagi ah.."

    'Kamu tahu..... makhluk gaib...... yang menakutkan......". Setelah membaca paragraf selanjutnya dia terdiam lagi, "Baca tidak yah? Ah lanjut besok saja". Dan akhirnya Tenkousei mengurungkan niatnya, menutup laptopnya dan bergegas tidur...

    BalasHapus
    Balasan
    1. padahal nggak terlalu serem ini gan.
      Punya temen segrup ane yang lebih serem sampai terbawa mimpi.

      Hapus
    2. Awalnya penasaran dengan judulnya, baru baca kalimat pertamanya menakutkan, dan paragraf selanjutkan tambah menyeramkan, jadi saya lihat-lihat komentarnya mau tahu apa menyeramkan atau tidak, dan semua komennya bilang menyeramkan, terpaksa berhenti....

      Hapus
    3. Tapi saya sudah baca kok, ceritanya seru.....
      Memang agak sedikit menakutkan....
      Untugnya saya tidak pernah mengalami hal seperti itu, huuff...

      Oh iya, ada cerita seru waktu saya lagi baca cerita ini. Kan sudah hampir jam tiga pagi, orang di rumah juga sudah tidur tapi saya masih saja di depan laptop, memang saya suka online tengah malam sampai subuh.
      Pas lagi seru-serunya membaca, eh tiba-tiba alarm di hanndphone berbunyi, sontak langsung kaget, lagi baca yang beginian langsung dikejutkan dengan suara alarm, waduhhh...., mana orang di rumah juga sudah tidur.

      He..he.., ini juga bisa jadi pelajaran, kalau mau baca cerita horor sebaiknya jangan tengah malam, jangan sampai kejadian yang tidak diinginkan terjadi, yah... seperti alarm yang langsung berbunyi tiba-tiba, bisa membuat kita serangan jantung....

      Hapus
    4. Ahahaha....hati-hati gan.

      kalau ane digangguin kucing yang ada di atas genteng kalau malem. ribut mulu merekanya.

      Hapus
    5. He..he...., kucingnya lagi cari perhatian....

      Tapi memang kalau kita berada di tempat yang sunyi sendirian, suara kecil saja langsung membuat merinding, iiihhhh....

      Hapus
    6. Iya tuh,
      aku paling sering denger suara kecil kayak desahan napas kalau lagi sepi

      Hapus
  22. Hehehe....
    Untung saja aku baca cerita ini bukan di malam hari :D

    Makhluk gaib itu ternyata curang yah. Mereka bisa dengan bebas manggil nama septa, trus kalau dicari sumber suaranya nanti kita dihantui.

    Nah, terus kalau kita panggil namanya si hantu misal kaya bloody mary di depan kaca. Dia datang trus menghantui kita. Ini sungguh tidak adil....

    Mungkin saat makhluk gaib memanggil kita, sebaik nya kita saja yg menghantui mereka -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahaha. silahkan siapa tahu mereka jadi takut karena dihantui balik

      Hapus
  23. Wkwkwk.... ternyata cuma....
    haduh, ampe terbawa suasana nih bacanya...
    untung baca artikel ini pas lagi siang2... hehe...
    jadi kalo ada yang manggil, jangan dijawab ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, mungkin aja
      tapi takutnya kalau nggak dijawab ternyata itu emak sendiri. bisa kena marah

      Hapus
  24. Wadduuuhhhh..... kesalahan nih baca cerita ini malem2. jadi merinding. kerasa nih merindingnya. bangeett.... :(
    tapi nice story banget... bisa bikin pembaca terbawa ke dalam ceritanya.. *kemudian merinding lagi*

    kapan2 kalau disini lagi post cerita serem, aku bacanya siang aja ah. biar menjiwai... #loh

    BalasHapus
    Balasan
    1. kok malah siang sih

      nah kebetulan aku masih punya beberapa cerita serem dan lainnya

      Hapus

Posting Komentar

Pengunjung yang baik selalu berkomentar yang baik dan relevan.
Terimakasih.

Postingan Populer