Makhluk Palsu?

Aku sedang sendirian dan kebingungan saat aku tahu orang tua dan kumpulanku telah pergi jauh. Dalam kebingungan itu, aku melihat beberapa ubur-ubur lain dari kejauhan. Segera aku langsung berenang cepat menuju mereka untuk bertanya arah dari kumpulannya yang lain.

“Paman, apa kau me….”

Sesaat aku terdiam.

Aku sudah berada di depan paman ubur-ubur yang aku lihat sebelumnya.

Tapi....

Aku salah, ternyata itu hanyalah makhluk palsu yang sering sekali terlihat di lautan.

“Dasar, makhluk permukaan selalu saja memasukan makhluk palsu ini ke laut. Untung saja ini bukan pengait seperti yang pernah ibu ceritakan,” umpatku begitu aku menyadari bentuk makhluk yang mirip sepertiku.

Aku tak habis pikir! Jika makhluk permukaan tak memerlukannya, kenapa mereka membuat makhluk palsu ini lalu memasukannya ke lautan?.

Komentar

  1. kadang suatu makhluk palsu itu perlu juga dibuat agar kita tau keaslian dan sejati suatu hal dalam perjalanan dunia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pertamax udah habis...ane borong

      Hapus
    2. haha... disini gk ada yg ngincar pertamax

      Hapus
  2. kreatif.
    BW balik ya :D

    BalasHapus
  3. Mereka tidak membuatnya untuk dimasukkan ke lautan. Hanya mahkluk permukaan yang bebal yang seperti itu, bur.. *ngomong sama ubur-ubur* :D

    Btw, kreatif ceritanya. keep writing! :)

    BalasHapus
  4. makhluk palsu itu... plastik? Keren!

    BalasHapus
  5. Itu maksudnya dipancing sama ikan-ikanan palsu ya? :D bagus... :3 Jafi begitu perasaan ikan, ya, Om Ubur-ubur?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini maksudnya sih, mau nyidir sama sampah-sampah yang ada di laut gitu. karna sampahnya mirip makanya sampe ubur-ubur aja tertipu.

      Hapus
  6. Makhluk palsunya plastik ya?
    Ini cerita dari sudut pandang ubur-ubur, dia melihat makhluk yang sama kayak dia, eh pas didekati ternyata bukan ubur-ubur juga. Ini hanya plastik putih biasa atau ubur-ubur yang terbuat dari plastik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu sampah plastik yang ada di lautan gan.

      Hapus
  7. Cerita yang bagus. Bagus banget malahan. Dari cerita ini gue berhasil menerima dengan baik pesan yang ingin disampaikan. Simple saja sih, jangan buang sampah sembarangan. Manusia sama sekali tidak memikirkan resikonya. Berani menciptakan plastik, tapi sama sekali tidak memikirkan bagaimana mengatasi limbahnya. Maafkan kami ya om ubur-ubur..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya gan, bener banget. Jangan sembarangan buang sampah. Apalagi ke laut, kan kasian kalau ubur-uburnya temenan sama plastik.

      Hapus
  8. Tidak semua makhluk permukaan memasukkan makhluk palsu itu ke lautan, cuma mereka yang bebal saja. Mereka yang tidak pernah mau mengerti kehidupan bawah laut, banyak kok yang peduli dengan mengambil makhluk palsu itu dari laut agar kalian tidak sampai salah menyapa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kalau yang satu itu saya salut dan menghargai banget. menjaga lingkungan agar bisa dinikmatin sampai ke generasi selanjutnya.

      Hapus
  9. Eh, keknya cuman gue yang punya pikiran aneh soal cerita ini. Di picture post. Gue kira itu, pakain dalem. hahaha. Otak gue error, ni.

    Nyeriatain soal ubur2 yang mengira ubur2 yang dia lihat nyata. Ternyata palsu. Emang, gimana bentuknya, ya. Kok bisa palsu.

    Gue baru denger soal ubur2 palsu. Apa mungkin itu, plastik yang terpotong2 dan kemudia di buang di lautan. Sehingga, para ubur2 mengira itulah ubur2 asli.

    Kasihan laut yang dalam. Jika masih banyak orang membuang sampah sembarangan gitu. Semoga mereka disadarkan. amin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ckckck masa pakaian dalem.

      Bentuknya ya kayak yang di foto pangeran. karena bentuknya mirip ubur-ubur makanya dia salah mengira.

      amin, semoga saja.

      Hapus
  10. Ini maksudnya elo itu seolah olah makhluk laut, terus ngelihat ubur-ubur yang lo kira beneranm taunya bohongan. umpan pemancing ternyata. bener kan?

    apakah mungkin ini juga sebuah kiasan, bahwa sering kali kita bertemu orang palsu. orang yang sepintas baik dan perhatian, namun ujung-ujungnya hanya menjadikan kita sebatas teman. karna perhatian mereka sebenarnya palsu?

    eh gue kok malah curcol.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini lebih ke cinta lingkungan gan. kita makhluk permukaan harusnya tidk membang sampah dll ke laut. gitu...

      Hapus
  11. mantap.... kriatip juga ya itu plastik kalau ada di dalam laut emang sekilas kayak ubur-ubur.
    gue bahkan ngira itu ubur-ubur beneran..
    hmm, sebagai mhakluk permukaan, sudah seharusnya kita ubah sikap buruk itu :").

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya gan, harus diubah kan kasian ubur-ubrnya.

      Hapus
  12. mahluk palsunya plastik, untung dia gak kejebak disitu.

    karena ini ceritanya dari sudut pandang ubur-ubur, entah kenapa aku merasa sangat ubur-ubur banget. HIDUP UBUR-UBUR!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha
      asal jangan goyang ubur-ubur aja gan.

      Hapus
  13. plastik ya?
    ah iya, banyak sampah di laut. -_-
    bahkan kita punya budaya untuk buang makanan di laut.
    Harus dilestarikan budaya itu apa dihapus ya? Miris sekaligus bangga. bangga punya budaya, miris karena budayanya kok membuang makanan ke laut. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaang itu budaya turun menurun
      nggak bisa dirubah gitu aja selama masih ada masyarakat yang percaya

      Hapus
  14. Waktu lihat judulnya, kesan pertama saya langsung membayangkan jenis cerita seperti apa yang dimaksud, apakah sejenis cerita misteri atau semacamnya...
    Karena penasaran jadi langsung cepat-cepat baca...

    Dan Ouuww, ternyata... Ini adalah sebuah pesan dari admin tentang bagaimana kita harus tetap menjaga lingkungan. Idenya bagus, dan pesan moralnya juga dapat....

    Gambatte...!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, saya lgi suka tema menjaga lingkungan kemarin, makanya buat ini.

      Hapus

Posting Komentar

Pengunjung yang baik selalu berkomentar yang baik dan relevan.
Terimakasih.

Postingan Populer