Prompt #80 - Pejabat Kota
Seorang Ibu dan anaknya tertabrak sebuah mobil yang menerobos lampu merah di jalanan. Si Ibu menangis karena anaknya tewas akibat kecelakaan tersebut. Polisi yang kebetulan mengatur lalu lintas menyaksikan kejadian itu dan segera datang ke tempat kejadian. Dia mendatangi melihat ke arah pengemudi yang masih berada di dalam mobil mewahnya lalu mendatanginya.
Beberapa saat kemudian, si polisi mengangkat tubuh anak yang meninggal itu dan menyuruh si Ibu untuk menyingkir dari jalanan.Polisi itu menyuruh si Ibu itu untuk pergi dari sana.
"Loh pak, kenapa saya yang pergi? Dia harusnya tanggung jawab!"
"Ibu jangan macam-macam! Ibu tahu nggak dia siapa? Dia itu orang penting. Gara-gara ibu waktunya jadi terbuang, Ibu mau apa ganti rugi penghasilan dia yang hilang karena ngurusin masalah ini."
"Tapi pak, saya ini korban."
"Makanya kalau jalan hati-hati! Lebih baik Ibu pergi ke rumah sakit sana, bawa anak Ibu ini."
Setelah memarahi si Ibu, polisi itu kembali ke pengemudi mobil sambil tersenyum padanya.
"Pak, silahkan bapak pergi saja. Biar saya yang urus masalah ini!"
"Terimakasih Pak, ini ada sedikit dari saya untuk Bapak dan Ibu itu."
Setelah memberi sedikit uang, si pengemudi segera tancap gas dan pergi dari tempat itu. Meninggalkan si polisi dan si Ibu yang masih meminta keadilan pada pilisi tersebut.
"Lihatkan! Saya ini pejabat di kota ini, masalah seperti tadi hanya urusan kecil. Kasih uang dan kita bisa bebas melenggang pergi."
"Ya kau benar, aku akan sangat senang bila aku juga menjadi pejabat di kota ini," ucapku pada si pengemudi yang merupakan saudaraku sendiri.
-end-
Beberapa saat kemudian, si polisi mengangkat tubuh anak yang meninggal itu dan menyuruh si Ibu untuk menyingkir dari jalanan.Polisi itu menyuruh si Ibu itu untuk pergi dari sana.
"Loh pak, kenapa saya yang pergi? Dia harusnya tanggung jawab!"
"Ibu jangan macam-macam! Ibu tahu nggak dia siapa? Dia itu orang penting. Gara-gara ibu waktunya jadi terbuang, Ibu mau apa ganti rugi penghasilan dia yang hilang karena ngurusin masalah ini."
"Tapi pak, saya ini korban."
"Makanya kalau jalan hati-hati! Lebih baik Ibu pergi ke rumah sakit sana, bawa anak Ibu ini."
Setelah memarahi si Ibu, polisi itu kembali ke pengemudi mobil sambil tersenyum padanya.
"Pak, silahkan bapak pergi saja. Biar saya yang urus masalah ini!"
"Terimakasih Pak, ini ada sedikit dari saya untuk Bapak dan Ibu itu."
Setelah memberi sedikit uang, si pengemudi segera tancap gas dan pergi dari tempat itu. Meninggalkan si polisi dan si Ibu yang masih meminta keadilan pada pilisi tersebut.
"Lihatkan! Saya ini pejabat di kota ini, masalah seperti tadi hanya urusan kecil. Kasih uang dan kita bisa bebas melenggang pergi."
"Ya kau benar, aku akan sangat senang bila aku juga menjadi pejabat di kota ini," ucapku pada si pengemudi yang merupakan saudaraku sendiri.
-end-
Sadar atau tidak, itulah potret negara kita saat ini, yang berduit bisa bebas dari jalur hukum . .
BalasHapusBaca ini, pengen nonjok aja pejabat2 yang suka menyalahgunakan kekuasaan mereka .. :#
Tonjok aja om
Hapuspaling penjaranya cuma puluhan tahun :3
Smoga pejabat kita gak gitu, meski sptnya susyah
BalasHapusamin...
Hapuspejabat yang sekarang mlah aneh kebijakannya.
wuih cepet banget, dah jadi. saya lagi mikir ini :-D
BalasHapusini juga lumayan lama mbak mikirnya.
Hapusending nya gak nyangka :)
BalasHapusbaru kepikiran pas nulis tadi endingnya.
HapusSecara hukum, kalo itu beneran pejabat, ya dia nggak apa-apa sih ngelanggar rambu. Ada pengecualian untuknya atau untuk ambulance dan damkar. Di sini aku lebih melirik ke polisinya, mestinya jika dia tahu itu mobil pejabat, dia akan segera melakukan pengamanan jalan. semoga polisi yang begini semakin sedikit. :|
BalasHapusoh begitu ya mas
Hapusharus banyak baca peraturan kalau gitu...
ahahah
semoga polisi yang nyari duit dijlanan nggak ada lagi
amin
katanya polisi itu mengayomi, tapi giliran di kasih uang aja, orang yang bersalah di bebasin, tapi orang yang benar malah di caci maki, sampai kapan kayak gini ?? seandainya ada keadilan di negara ini, pasti mereka yang berbuat salah di tangkap pasti bakalan habis tuh orang yang kayak gitu :(
BalasHapussemoga gak ada lagi kejadian seperti ini ..
seperti ada istilah "tajam ke bawah tumpul ke atas" pasti tau apa yang di maksud istilah itu :)
dari awal emang lambang hukum udah gitu kok
Hapuspedangnya menghadap ke bawah.