Ibuku

“Eh, itu kasih aja duit biar dia pergi.”

“Iya tuh, tempat gini nggak enak banget liat pengemis kayak gitu.”

“Heran deh, mana nih satpam komplek sini. Kok biarin aja ada pengeis masuk.”

Kata-kata itu diucapkan oleh teman-temanku kepada wanita tua yang sedang berada di depan pagar rumahku. Di komplek perumahan mewah ini, wajar jika mereka berpikir seperti itu setelah melihat wanita yang sudah tua tersebut.

Aku hanya tersenyum kemudian berjalan menghampirinya dan lalu membuka pagar rumahku.

“Eh erin, kok dibiarin masuk sih. Usir aja, kasih dia duit biar pergi.”

“Iya ih si Erin, biarin aja nanti juga pergi sendiri.”

Aku menghadap ke arah teman-temanku yang sedang duduk santai di teras. Mungkin aku harus menjelaskan kepada mereka semua.

“Maaf lupa bilang ke kalian semua. Ini Ibuku, dia yang sudah merawat dan membesarkan aku sampai sukses dan hidup mewah seperti ini.”

Mendengar itu, teman-temanku terdiam dan tak berkata apapun lagi. Aku tak menyalahkan mereka, itu wajar karena aku memang belum pernah mengenalkan Ibuku. Seorang wanita berjasa yang telah menjaga dan merawatku sejak aku kecil.

-end- 

Ini kalau nggak salah aku buat pas Event hari kartini...  Ceritanya masih biasa saja sih.