Prompt #87 - Lagu kesedihanku

Gambar tetaplah gambar, hanya dinikmati dengan mata. Namun aku merasakannya, gambar itu sedang bernyanyi. Irama syahduh dengan nada rendah, mengalun membawaku ke dasar dari jiwaku. Nuansa biru gelapnya membawaku jatuh jauh ke dalam pikiranku yang paling dalam. Tapi aku masih merasakan suara dari gitar yang ada dalam gambar, berbicara mengenai kesedihan.

Ah, mungkin merendahkan jika kusebut gambar. Itu adalah lukisan, "the old guitarist" karya maestro dunia- Piccaso.

Aku memandangi lukisan itu dan hanya terdiam dalam lokasi pameran. Banyak karya terkenal lainnya tapi hanya lukisan ini yang mampu menyentuh hatiku. Ah, mungkin peliknya masalah hidupku sedikit tercermin di dalamnya. Kesedihan, dan derita menjalani kehidupan.

"Apa yang membuatmu lama di sini?"

Yang berbicara adalah temanku, rekan kerja atau apalah itu sebutannya. Aku tersenyum sambil  menatapnya, "Aku melihat diriku di sini."

"Hei apa maksudmu Rian? Jangan berkata yang aneh. Ayo kita berkeliling ke lukisan lain. Masih banyak lukisan terkenal di pameran ini yang mungkin bisa memberimu inspirasi lagu."

Dia memagang tanganku, hendak mengajakku berkeliling. Namun aku menghentikannya.

"Tidak, Sam. Aku sudah menemukannya. Tidakkah kau mendengar dari lukisan ini."

"Hem, aku tak mengerti maksudmu."

"Baiklah jika kau tak mengerti, tapi biarkan aku memandangi lukisan ini lagi untuk mendengar suaranya."

Pameran di tutup, aku pergi namun kutinggalkan jiwaku untuk bebas memandangi lukisan itu. Aku mendapatkan inspirasi laguku. Kutuliskan pada kertas kmudian aku pergi meninggalkan tubuhku yang menulis lagu itu, kembali pada lukisan yang menunjukkan kesedihanku sendiri. Itu lagu kesedihanku.