Prompt #92 - Kenangan Perseids

http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/658608

Dewi Ratna, dia hanya diam termenung. Pikirannya membawa dia kembali ke masa Satu bulan yang lalu.  Saat momen terindah yang pernah dia rasakan. Sebuah kenangan perseids.

Saat itu tanggal 13 Agustus 2015, Dia dan Chiko pergi ke pantai bersama saat malam hari. Awalnya Dewi protes dan selalu bertanya kenapa mereka ke sana malam-malam. Tapi semua protesnya berubah menjadi kekaguman setelah waktu menunjukkan jam 12 malam. Dihiasi dengan sinar rembulan, dilangit malam tampak sebuah bintang jatuh dari angkasa.

“Bintang jatuh, jadi banyak orang di sini karena mau lihat bintang jatuh.” Ucap Dewi sambil melihat orang di sekitarnya tampak kagum juga pada bintang jatuh.

“Heehheh,  tunggu aja Wi. Nanti bakal banyak bintang jatuh yang melintas di langit.”

“Kamu tahu dari mana Chiko, kalau bakalan ada banyak?”

“Hari ini 13 agustus di tengah malam, akan banyak hujan meteor Perseid yang melewati bumi. Aku tahu itu dari internet Wi.”

“Per...per apaan?

“Perseid Wi. Hujan meteor tahunan yang terjadi antara 17 Juli sampai 24Agustus.  Dan  tanggal 13 Agustus adalah malam paling banyak meteor yang jatuh. Makanya Gue ngajakin Loe ke pantai hari ini.”

Chiko dan Dewi berada di pantai itu cukup lama. Menimati banyaknya cahaya yang jatuh dari angkasa, membuat suasana malam itu menjadi momen terindah bagi Dewi. Menjadikan malam itu sebagai malam kenangan perseids bagi mereka. 

Malam itu menjadi sebuah kenangan indah di malam hujan meteor. Hujan meteor  Perseid yang terjadi setiap tahun melewati bumi. Hujan meteor ini berasal dari debu ekor komet Swift-Tuttle yang tertarik masuk oleh grafitasi bumi. Debu berupa batuan itu masuk dengan kecepatan 60km/detik hingga membentuk lintasan cahaya  yang dapat dilihat sebagai bintang jatuh oleh orang-orang.

Alasan Dewi mengingat momen itu bukanlah tanpa alasan. Dia merindukan Chiko yang bersamanya, merindukan kenangan perseids itu. Setelah malam itu tak ada momen indah lain yang bisa dia nikmati bersama Chiko.  Chiko  sudah tiada, meninggalkan Dewi yang belum sempat mengucap semua perasaannya. Setelah hujan meteor itu, Chiko terlibat kecelakaan dalam pendakian gunung bulan september lalu.

-<>-

Sumber cerita berdasarkan artikel berikut: http://langitselatan.com/2015/08/08/hujan-meteor-perseid-2015/