One Punch-man chapter 85 versi teks

Setelah pertarungan antara Garou dan para pro hero. Dan keterlibatan assosiasi monster dalam menyelamatkannya dari kepungan Genos, Bang dan Bomb. Para eksekutif dan direksi assosiasi pahlawan mengadakan rapat. Apalagi keterlibatan King (dan Saitama) dalam membasmi Elder centipede membuat mereka mulai memikirkan persoalan asosiasi monster.

"Aku pikir kota ini akan benar benar hancur."

"Makhluk besar itu kalah hanya dengan satu serangan."

"Jadi, Elder Centipede sudah hancur berkeping-keping..."

Didalam ruangan asosiasi pahlawan, mereka membicarakan berita kekalahan dari Elder Centipede. Seekor monster massive yang memiliki level bahaya Naga.

"Aku tak percaya, tapi ini membuktikan bahwa hanya dia yang bisa melakukanya."

"Kita beruntung King ada dipihak kita!"

"Tapi ya kita tetap kehilangan jejak Garou...
Bagaimana Bang bisa membiarkan dia lolos."

Garou, dirinya menyatakan dia adalah monster dan mulai melakukan perburuan pahlawan. Silver Fang sebagai mantan gurunya, mengambil tanggung jawab untuk menangani Garou. Namun pada saat dia terdesak, assosiasi monster menyelamatkanya dan membawanya pergi.

"Bagaimana ini, Sitch!?"

"Assosiasi pahlawan tidak bisa menerima perburuan Hero tersebut. Jika ini terus berlangsung, kita akan kehilangan kepercayaan."

"kita tak bisa menganggap Garou sebagai manusia lagi." Jawab Sitch menanggapi. "Jika dia muncul lagi, kurasa kita harus menaikan level bencananya ke level dragon." 

"Tapi dia manusia, bukan?...
Aku tak percaya bahwa S class Hero kita tak bisa menghadapinya."

"Kupikir itu tidak ada gunanya."

'kita? Apa kalian pikir mereka itu barang milik assosiasi!' pikir Sitch setelah mendengar komentar eksekutif lain. Namun dia tak mengatakanya, dan lebih memilih menanggapi hal lainnya.

"Aku sendiri tidak menyangka bahwa Silver Fang gagal menangani Garou mengingat bagaimana skill yang dia miliki."

"Namun Garou sudah terluka. Kurasa dia tidak memiliki kegunaan lagi bagi assosiasi monster."

"Blast. Panggil Blast!"

"Dia adalah Hero peringkat 1. Kenapa dia tidak beraksi. Bahkan identitas miliknya pun dirahasiakan."

"Maaf, tapi kita tak bisa melakukanya."

Sitch langsung membalas peryataan itu.

"Blast hanya akan bertindak sesuai kemauannya sendiri. Dia tak akan bertindak hanya karena sebuah perintah. Dia tak ingin identitasnya diketahui karena itulah kita merahasiakannya dari publik."

"Itu semua karena kemampuannya yang hebat hingga kita melakukan ini."

"Tapi... Aku yakin, saat umat Manusia memerlukan dirinya. Dia akan segera bertindak."

Itu yang dikatakan Sitch. Namun ada yang tak setuju dengan hal itu. Hingga dia menaikan nadanya dan terdengar marah.

"Jangan bercanda!"
"Inilah waktu yang tepat."

Dia adalah Mr.Narinki. seorang donatur dan menjabat sebagai eksekutif di assosiasi pahlawan. Meskipun direksi lain mencoba menenangkan dirinya. Emosi pada dirinya sudah tak dapat dibendung lagi.

"Sudah 24 jam anakku diculik. Dan kalian masih belum menyelamatkanya."

"Kalian pikir kenapa aku memberikan uangku pada asosiasi pahlawan ini?"

Tak ada yang menjawab ucapan Narinki. Hingga muncul seorang berjalan kedepannya, seorang berpenampilan seperti para direksi lain hanya saja pada mata sebelah kanannya terlihat seperti mata buatan.

"Kami pasti akan menyelamatkan putramu."

"Kami sudah mengerahkan semua untuk mencari markas para monster...

Aku mengerti rasa khawatirmu sebagai ayah. Tapi tenanglah!"

"Dan siapa kau ini?" Tanya Narinki.

"Aku Sekingar, kepala strategi penyelamatan putramu."

Masih didalam markas assosiasi pahlawan. Disebuah ruangan, dipenuhi dengan staff asosiasi. Child Emperor, sedang sibuk dengan layar yang ada dihadapannya.

"Aku sudah mengerahkan robot keseluruh tempat elde Centipede muncul. Tapi ini membutuhkan waktu yang lama."

"Aku harus mencarinya dalam tiga hari ya?"

"Lebih tepatnya, tinggal 2 hari lagi."

Mendengar jawaban dari staff tersebut, membuat Child Emperor mengerenyitkan dahinya. Dia mulai memikirkan waktu tidurnya yang akan hilang dengan semua kesibukan mencari markas assosiasi monster.

"Hei, bisa kalian pergi? Kalian mengganggu konsentrasiku." Ucap chil emperor.

Mendengar permintaan itu, para staff yang tadinya ada disana mulai berjalan menuju pintu keluar. Child Emperor mengatakan dia akan memanggil mereka jika menemukan sesuatu. Segera setelah mereka pergi, child Emperor mulai mengaktifkan sebuah tombol. Lalu tersambung dengan seseorang dari layar monitornya.

"Metal Knight!"

"Aku tahu kau disana, jawab aku?"

Tak lama, sambungan dari child Emperor mendapatkan jawaban.

"Ada apa? Kau mengganggu waktu sarapanku." Suara orang terdengar dari layar monitor.

"Dengar, waktuku terbuang disini. Jadi aku minta bantuanmu."

"Aku yakin kau sudah mengetahui markas para monster."

"Beritahu aku! Sebelum terlambat untuk Sandra yang diculik."

Tak ada respon dari permintaan Child Emperor. Sesaat kemudian, suara Metal knight kembali terdengar.

"Jika tidak kuberitahu, anak itu mati...

Tapi jika aku beritahu, kalian dan anak itu bisa saja tak selamat."

"Seperti itulah keputusanku."

Jawaban Metal knight sedikit memancing Child Emperor.

"Apa tak ada jalan lain... Metal knight, kau bisa ikut operasi penyelamatan ini."

"Kenapa Kau takut? Apa yang terjadi pada tubuh robotmu?"

"Jika hancur, siapa yang bisa melakukanya?"

"Orochi!"

Jawaban singkat dari metal knight. Lalu dia melanjutkan penjelasannya.

"Dia raja monster. Aku tak tahu bagaimana dia melakukannya.tapi tanduknya menembus jirahku. Bahkan sistem penghancur diriku tak bisa aktif."

"Aku bukan takut pada asosiasi monster. Hanya saja ada sesuatu yang bergerak dalam bayang. Menunggu dan pasti akan datang saat kita lemah."

"Kau harus waspada, jangan percaya siapapun selain kemampuanmu sendiri."

"Simpan tenagamu saat dibutuhkan...Child Emperor!"

Sambungan itu terputus. Child Emperor hanya menanggapi secara bias. Sambil memikirkan berapa lama waktu yang dia butuhkan untuk mencari markas monster tanpa bantuan metal knight.


Sehari berlalu, Sekingar saat ini sedang berada disebuah ruangan, bersama tiga S class hero. Mereka adalah Tatsumaki, Pig God, dan Superalloy blackluster. 

Berdiskusi soal asosiasi monster. Dan mengumpulkan para Hero lain untuk persiapan menyerang markas mereka.

"Child Emperor sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan markas asosiasi monster."

"Bukankah itu kota Z?" Tebak Tatsumaki secara gamblang.

"Aku bisa menghancurkanya." Ucapnya lagi.

"Tidak. Kau bisa membahayakan sandera." 

"Mereka menggunakan cara licik. Itu menandakan mereka takut pada kekuatanku bukan."

"Tolong jangan remehkan mereka."

"Ya...ya."

"Kau hanya membesarkan masalah. Apa kau kemari hanya untuk mengatakan hal itu pada kami." 

Sekingar tak menjawab perkataan Tatsumaki. Tapi kemudian dia mengaktifkan mata kanannya. Lalu muncullah sebuah hologram. Seorang cyborg, berbentuk seperti centaurus. Itu adalah Drive knight.

Tatsumaki yang sedari tadi berbicara sedikit bingung dengan maksud dari Sekingar.

"Sebenarnya, kemarin ada Hero yang langsung bergegas memasuki markas asosiasi monster."

"Sendirian? Kenapa?" Tanya Superalloy yang sejak tadi berdiam diri.

"Terlalu percaya diri. Lagipula dia tidak pernah kalah sebelumnya...

Dan sejak kemarin kami kehilangan komunikasi dengannya."

"Drive Knight sudah kalah. Itulah yang kami simpulkan."

Ketiga S class Hero itu memunculkan wajah yang serius. Lalu Tatsumaki mulai berucap.

"Jika begitu apa yang kita tunggu?"

"Siapa yang kita tunggu."

Sambil mematikan fungsi hologram dari mata kanannya. Sekingar menjelaskan, 

"Kita masih memiliki waktu dari batas 3 hari yang diberikan asosiasi monster."

"Para Hero lain juga akan kemari begitu persiapan mereka selesai."

Begitu pembicaraan dengan Sekingar selesai. Superalloy yang berjalan di koridor bertemu dengan Atomic samurai bersama tiga muridnya. Dia lalu menjelaskan situasi saat ini di asosiasi pahlawan.

Atomic samurai yang baru saja tiba menjadi tak mengerti kenapa mereka masih menunggu. Sampai akhirnya dia tahu soal anak yang disandera para monster.

"sepertinya kau tak tahu apapun Atomic samurai. Tubuhmu juga berlumuran darah."

"Kami berada di gunung, mencari dan menebas monster yang ada. Tapi kami tak menemukan markas mereka."

"Tentu saja... Karena markas mereka ada di kota Z."

Atomic samurai terkejut dengan info yang diberikan Superalloy. Tentu saja hal inilah kenapa mereka berkumpul dan disuruh untuk menunggu. Segera dia memerintahkan muridnya untuk beristirahat sampai waktu penyerangan tiba.

Menjawab perintah gurunya, para murid Atomic samurai hendak pergi untuk membersihkan diri. Baru sampai di depan pintu ruangan, tiba tiba pintu itu terbuka sendiri. Seseorang berada disana, melihat mereka yang ada diruangan. Itu adalah Amai mask, peringkat satu Hero class A.

"Aku kira tim ini hanya berisi orang kuat."

"Ini bukan acara tamasya. Bisakah kau tidak membawa bawahanmu ini! Atomic samurai?"

"Akan sangat menyulitkan jika mereka tertangkap dan ikut dijadikan sandera. Apa kau bisa meminta mereka untuk bunuh diri jika mereka kalah dan tertangkap."

Pernyataan dari Amai mask sedikit merubah suasana dalam ruangan. Menyadari hal itu Superalloy meminta Amai mask untuk tidak memprovokasi Hero lain. Tapi sepertinya terlambat karena Atomic samurai langsung membalas perkataan Amai mask tersebut.

"Amai mask, apa kau juga ikut?"

"Tentu! Para monster ini telah menganggu konserku."

"Kau tahu, para muridku cukup hebat. Melindungi seorang idol yang dalam masalah pasti tidak akan menyulitkan. Jadi kau bisa tenang."

"Apa kau meragukan kemampuanku Atomic samurai? Aku bisa saja berada di kelas S Hero jika aku mau."

"Akan lebih mudah jika aku katakan. Aku ini lebih kuat darimu, Atomic samurai!"

"Hmmm... benarkah!"

Kedua Hero itu, Amai mask dan atomic samurai saling bertatapan. Melihat wajah gurunya yang masam setelah mendengar perkataan Amai mask. Mereka hanya berharap gurunya dapat menahan emosi.

Saat para Hero lain telah berkumpul. Kelas S Hero Puri Puri prisoner baru saja keluar dari penjaranya.

"Apa ini tidak apa apa aku keluar begitu saja, sipir?" Tanyanya.

"Ini adalah hal khusus. Jangan salah sangka, bukan berarti tindakanmu bisa dimaafkan."

"Aku juga tidak menyukai asosiasi pahlawan yang menjadikanmu kelas S Hero. Tapi ini hal mendesak."

"Seekor monster kucing telah mengubah para tahanan menjadi monster. Banyak penjaga tewas. Jadi... Balaskan kami!"

 "Baiklah!"

Kata itu terucap sambil dia berjalan menuju keluar. Kemudian seorang pria memanggilnya. Memberikan sebuah sweater yang baru saja dijahit. Puri Puri prisoner menerima sweater itu sambil berterimakasih dengan penuh semangat.



_
Bersambung  part 2

Komentar

  1. Chapter 85 ini sambungan dari season 2 anime one punch man.

    Dibikin versi teks karena emang mau aja gitu buatnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Pengunjung yang baik selalu berkomentar yang baik dan relevan.
Terimakasih.

Postingan Populer