Jadi Polisi
Keinginanku adalah menjadi polisi yang bisa menangkap semua penjahat. Keinginanku itu akan terjadi hari ini.
Malam ini, aku dan rekanku akan melakukan penyergapan ke markas para penjahat. Sesuai rencana, beberapa rekanku akan masuk dan menyergap mereka. Sementara aku dan yang lain berjaga disekitar lokasi untuk mengamankan penjahat yang berhasil lolos dari penyergapan.
Saat itulah aku melihat seorang penjahat yang berhasil lolos dari penyergapan dan sedang berlari menuju tempatku.
Tanpa pikir panjang, aku langsung menghalau penjahat itu agar tidak kabur. Sambil menodongkan senjata, aku langsung berteriak dengan keras kepadanya.
"Diam di tempat!"
Awalnya kupikir akan berjalan mulus, namun tiba-tiba penjahat itu mengelurkan senjata dari balik bajunya lalu menembak ke arahku.
Aku berhasil menghindar dengan melompat ke samping dinding di kananku, namun tembakan itu berhasil melukai tangan kiriku. Karena tak ingin dia kabur, akupun membalas tembakannya dengan senjataku.
Malam yang sunyi berubah menjadi sangat berisik karena letusan senjata kami. Beberapa saat kemudian aku menyadari bahwa penjahat itu tak lagi menembak. Aku keluar secara hati-hati dari balik dinding untuk melihat keadaan. Dan kulihat penjahat itu sudah tergeletak di atas tanah.
Aku segera berlari menujunya untuk memastikan keadaan. Saat aku mendekat tiba-tiba penjahat itu berdiri lalu mengangkat dan menaruh tangan kanannya di atas kepalaku
Karena terkejut, aku hanya terdiam lalu penjahat itu berbicara padaku.
"Permainan selesai, sekarang Ayah mau mandi dulu."
"Yah Ayah, padahal lagi seru."
"Nanti bisa dilanjut lagi main tembak-tembakannya. Sekarang Ayah mau mandi dulu. Oke!"
"Oke deh kalau gitu."
Akhirnya, Ayah yang penjahat memutuskan untuk bermain lagi setelah dia mandi.
Aku berkeinginan menjadi polisi yang menangkap semua penjahat. Akan kubuktikan saat aku besar nanti.
-end-
21012015
Malam ini, aku dan rekanku akan melakukan penyergapan ke markas para penjahat. Sesuai rencana, beberapa rekanku akan masuk dan menyergap mereka. Sementara aku dan yang lain berjaga disekitar lokasi untuk mengamankan penjahat yang berhasil lolos dari penyergapan.
Saat itulah aku melihat seorang penjahat yang berhasil lolos dari penyergapan dan sedang berlari menuju tempatku.
Tanpa pikir panjang, aku langsung menghalau penjahat itu agar tidak kabur. Sambil menodongkan senjata, aku langsung berteriak dengan keras kepadanya.
"Diam di tempat!"
Awalnya kupikir akan berjalan mulus, namun tiba-tiba penjahat itu mengelurkan senjata dari balik bajunya lalu menembak ke arahku.
Aku berhasil menghindar dengan melompat ke samping dinding di kananku, namun tembakan itu berhasil melukai tangan kiriku. Karena tak ingin dia kabur, akupun membalas tembakannya dengan senjataku.
Malam yang sunyi berubah menjadi sangat berisik karena letusan senjata kami. Beberapa saat kemudian aku menyadari bahwa penjahat itu tak lagi menembak. Aku keluar secara hati-hati dari balik dinding untuk melihat keadaan. Dan kulihat penjahat itu sudah tergeletak di atas tanah.
Aku segera berlari menujunya untuk memastikan keadaan. Saat aku mendekat tiba-tiba penjahat itu berdiri lalu mengangkat dan menaruh tangan kanannya di atas kepalaku
Karena terkejut, aku hanya terdiam lalu penjahat itu berbicara padaku.
"Permainan selesai, sekarang Ayah mau mandi dulu."
"Yah Ayah, padahal lagi seru."
"Nanti bisa dilanjut lagi main tembak-tembakannya. Sekarang Ayah mau mandi dulu. Oke!"
"Oke deh kalau gitu."
Akhirnya, Ayah yang penjahat memutuskan untuk bermain lagi setelah dia mandi.
Aku berkeinginan menjadi polisi yang menangkap semua penjahat. Akan kubuktikan saat aku besar nanti.
-end-
21012015
Dramatis:
BalasHapushttp://berandafazara.blogspot.com/2015/01/habs-pro-paytren-pt-treni.html
emm
Hapuscritanya pingin jdi polisi yaaa.... hehehe
BalasHapusdulunya gtu
Hapussemoga cita citanya tercapai..
BalasHapusamin...amin
Hapuslanjutgan :)
BalasHapuskalo udah jadi polisi, jadi polisi yang baik dan gak korup :)
ini cuma cerita gan :D
Hapustapi jangan jadi polisi yang suka nilang yak, plisss...
BalasHapustrauma sama tilang menilang ya gan?
Hapustenang aja, saya suka tembak menembak :)
Aku kira kisah polisi beneran. Ternyata anak dan bapak, hehehe
BalasHapusTapi bagus ceritanya. Jadi membayangkan klo lagi main tembak2an sama ayah sendiri pasti seru. Ya smg kelak dewasa tokoh itu beneran bisa menangkap penjahat
Iya, ingat masa kecil dululah suka main tembak-tembakan.
Hapussemoga aja :)
Kalau gue boleh menebak, ini flash fiction ya?
BalasHapusKalau gue salah, maafin ya :D
Udah keren. Endingnya lumayan nggak ketebak. Tapi jujur, gue kurang masuk ke dalam ceritanya. Itu aja sih saran dari gue. Tetap menulis beroh!
Iya Flashfiction.
HapusAh, akan saya perbaiki dalam tulisan saya yang lainnya gan
terimakasih
main polisi polisian jadi inget waktu sd
BalasHapusoh ya, Dulu w pernah punya cita2 jadi pilot tpi gagal karena w udh pake kacamata
skrng udh lain lagi deh cita2nya
Emang sekarang keinginannya mau jadi apa gan?
HapusSemakin hari, semakin banyak teknik menulis yang berkembang. Rasanya, kalo gue sendiri sampe gak tau, mungkin gue akan lelah mencarinya. hehehe.
BalasHapusDeskripsinya menghanyutkan, sampe gue lupa, misi dari ceritanya. Oke, gue tersesat oleh kalimatmu, bro. Ini emang menjebak pikiran yang telah dikotakkan, kemudian dihamburkan ke mana saja. :D
Ahahah
Hapusterimakasih atas pujiannya pangeran.
saya masih belajar kok dalam mengeksplorasi gaya menulis.
Pas pertama baca judulnya, gue kira ini lo lagi latihan jadi polisi gitu. Ngatur jalan. Eh gak taunya.. :D
BalasHapusLagian juga kalo pertama jadi polisi, gak mungkin sih awalannya udah nangkep penjahat. Paling ngatur jalan dulu, hahaha. :D
Tulisannya keren nih. Kapan-kapan gue nyoba ah nulis kayak begini juga. :)
Silahkan gan, saya akan datang ke ceritanya juga nanti.
HapusPolisi pas awal ikut latihan dulu gan setahu ane gitu.
hehe, bagus... ayah yang baik ya... nemenin anaknya main polisi-polisian... :)
BalasHapus:)
Hapusiya dong, namanya juga anak kesayangan
hehe
endingnya greget sekali, awal-awalnya seru ternyata hanya permainan antara ayah dan anak. Tapi ceritanya menarik sekali, alur ceritanya menarik dan seru membacanya
BalasHapusterimakasih gan
Hapusakan saya usahakan buat yg lebih menarik lagi.
Asem udah baca serius-serius, eh taunya lagi maen sama bapaknya -_-
BalasHapusIya gan, bapaknya sayang anak.
HapusMakanya sering main.