Gadis yang Bermimpi
Ini adalah Songfiction dari lagu yang ada di video berikut;
Dia melewati hari-hari dengan biasa seperti gadis-gadis remaja lainnya. Berkumpul bersama keluarga, sekolah, mengerjakan tugas, dan berteman dengan gadis lainnya. Semua berjalan biasa dari pagi hingga malam baik di sekolah maupun di rumah.
Namun, ada hal tak biasa yang terjadi saat dia beristirahat dalam tidurnya. Saat itu, dia akan bertemu seseorang dalam mimpinya. Seseorang yang telah menemaninya dalam kesendirian. Seseorang yang akan selalu bersamanya.
Semua terjadi sekitar 6 bulan sebelumnya, saat gadis itu sedang sedih sendiran. Saat gadis itu tertidur, di dalam mimpinya lelaki itu tiba-tiba muncul di dalam cermin besar. Kemudian, dia menghibur sang gadis dengan cerita tentang dirinya dan dunianya.
Meski awalnya ketakutan tapi akhirnya gadis itu tertarik dengan ceritanya. Sejak saat itulah mereka sering bertemu di dalam mimpi dan saling berbagi cerita tentang hari yang mereka lalui. Dan dimulailah cerita pertemanan mereka berdua.
Semua terjadi sekitar 6 bulan sebelumnya, saat gadis itu sedang sedih sendiran. Saat gadis itu tertidur, di dalam mimpinya lelaki itu tiba-tiba muncul di dalam cermin besar. Kemudian, dia menghibur sang gadis dengan cerita tentang dirinya dan dunianya.
Meski awalnya ketakutan tapi akhirnya gadis itu tertarik dengan ceritanya. Sejak saat itulah mereka sering bertemu di dalam mimpi dan saling berbagi cerita tentang hari yang mereka lalui. Dan dimulailah cerita pertemanan mereka berdua.
***
"Semua sudah kukerjakan. Sekarang waktunya tidur dan bertemu dengannya," ucap gadis berambut pirang seraya menarik selimut untuk menutupi dirinya.
Dia memandang ke arah cermin besar di samping tempat tidurnya lalu tersenyum. Setelah itu dia memejamkan matanya hingga ia masuk ke dalam dunia mimpi yang selalu dia datangi dalam tidurnya.
Perlahan dia membuka kedua matanya dan melihat ke arah cermin besar. Di dalamnya telah berdiri seorang lelaki berambut pirang yang seumuran dengannya.
"Hai, Rin."
Dia memandang ke arah cermin besar di samping tempat tidurnya lalu tersenyum. Setelah itu dia memejamkan matanya hingga ia masuk ke dalam dunia mimpi yang selalu dia datangi dalam tidurnya.
Perlahan dia membuka kedua matanya dan melihat ke arah cermin besar. Di dalamnya telah berdiri seorang lelaki berambut pirang yang seumuran dengannya.
"Hai, Rin."
Tak ada yang berbeda dalam dunia mimpinya dengan dunia nyata. Yang berbeda hanyalah keberadaan lelaki yang ada di dalam cermin.
Setelah saling bersapa, seperti biasa mereka saling bercerita tentang keseharian mereka.
"Heh, jadi kau tak melakukan apapun, Len?" tanya gadis itu.
"Tidak, hari ini aku hanya bermalas-malasan saja. Lagipula, sudah sewajarnya jika penyihir hebat sepertiku ini bersantai."
"Lagi-lagi kau menyombongkan dirimu, Len. Sangat kekanak-kanakan sekali."
Setelah saling bersapa, seperti biasa mereka saling bercerita tentang keseharian mereka.
"Heh, jadi kau tak melakukan apapun, Len?" tanya gadis itu.
"Tidak, hari ini aku hanya bermalas-malasan saja. Lagipula, sudah sewajarnya jika penyihir hebat sepertiku ini bersantai."
"Lagi-lagi kau menyombongkan dirimu, Len. Sangat kekanak-kanakan sekali."
Mereka selalu seperti itu, saling berbagi cerita disaat senang maupun sedih. Meski itu hal tak penting, mereka akan tetap saling bercerita. Semua hanya untuk menghibur satu sama lain dan juga untuk menghabiskan waktu bersama.
"Kau tampak senang, Rin. Apa ada hal bagus yang terjadi padamu?"
"Soal itu... ya memang ada yang membuatku senang."
"Benarkah, memang apa yang terjadi."
"Em... kau tahu, setelah hujan tadi aku melihat pelangi yang indh di langit."
"Pfftt...."
"Heh, apa ada yang lucu?"
"Kau tampak senang, Rin. Apa ada hal bagus yang terjadi padamu?"
"Soal itu... ya memang ada yang membuatku senang."
"Benarkah, memang apa yang terjadi."
"Em... kau tahu, setelah hujan tadi aku melihat pelangi yang indh di langit."
"Pfftt...."
"Heh, apa ada yang lucu?"
"Senang karena pelangi, bukannya kau yang kekanak-kanakan."
Lelaki yang bernama Len itu kemudian merentangkan tangannya, "jika kau memang suka, ini aku tunjukan pelangi yang indah."
Lalu di dalam cermin muncul pelangi dari ujung-ujung tangan Len.
"Heh... itu berbeda, Len. Pelangimu itu sama sekali tak indah."
Lelaki yang bernama Len itu kemudian merentangkan tangannya, "jika kau memang suka, ini aku tunjukan pelangi yang indah."
Lalu di dalam cermin muncul pelangi dari ujung-ujung tangan Len.
"Heh... itu berbeda, Len. Pelangimu itu sama sekali tak indah."
Len adalah orang yang baik, dia akan melakukan apapun untuk menghibur Rin. Meski dia berada dalam cermin, dia masih bisa melakukan sesuatu dengan sihir yang dia miliki. Namun, dari semuanya hanya satu hal yang tak bisa dia lakukan.
"Jika kau memang penyihir hebat, kenapa kau tak bisa keluar dari cermin?"
"Walau hebat, tapi masih ada yang tak bisa kulakukan."
"Jadi percuma kau menyombongkan dirimu, Len."
Rin selalu bertanya hal itu, dan Len tetap tak bisa keluar dari cermin.
"Jika kau memang penyihir hebat, kenapa kau tak bisa keluar dari cermin?"
"Walau hebat, tapi masih ada yang tak bisa kulakukan."
"Jadi percuma kau menyombongkan dirimu, Len."
Rin selalu bertanya hal itu, dan Len tetap tak bisa keluar dari cermin.
Pertemuan mereka berada dalam mimpi, jadi pasti akan cepat berlalu. Waktu yang mereka habiskan pasti akan cepat berakhir dengan sendirinya.
Saat mentari datang menunjukkan dirinya, saat itulah mereka harus berpisah. Semua yang mereka lewati disana akan menghilang dalam sekejap.
Waktunya bagi Rin untuk bangun dan melakukan aktifitasnya. Sama seperti biasa, haripun akan terlewati, pagi, siang, sore hingga akhirnya malampun kembali datang.
Waktu bagi mereka untuk bertemu.
Saat mentari datang menunjukkan dirinya, saat itulah mereka harus berpisah. Semua yang mereka lewati disana akan menghilang dalam sekejap.
Waktunya bagi Rin untuk bangun dan melakukan aktifitasnya. Sama seperti biasa, haripun akan terlewati, pagi, siang, sore hingga akhirnya malampun kembali datang.
Waktu bagi mereka untuk bertemu.
Namun malam ini adalah malam yang tak biasa. Semua terlihat penuh kesedihan dengan tak adanya bintang di langit.
"Ada apa, Len? Kenapa kau diam?"
"Katakan sesuatu, Len!"
"A... a-" ucapan Len terhenti seraya dia memalingkan wajahnya dari pandangan Rin.
"Maaf, Rin. Aku tak bisa bertahan lebih dari ini. Aku sudah mencoba, tapi tubuhku tak mampu lagi menanggungnya."
Seraya mengatakan hal itu, tubuh Len perlahan menghilang dari kaki menuju ke atas.
"Ada apa, Len? Kenapa kau diam?"
"Katakan sesuatu, Len!"
"A... a-" ucapan Len terhenti seraya dia memalingkan wajahnya dari pandangan Rin.
"Maaf, Rin. Aku tak bisa bertahan lebih dari ini. Aku sudah mencoba, tapi tubuhku tak mampu lagi menanggungnya."
Seraya mengatakan hal itu, tubuh Len perlahan menghilang dari kaki menuju ke atas.
Len berkata pada Rin, dia tak akan bisa menemani Rin lagi. Dia tak bisa masuk ke dunia mimpi Rin lagi karena sihirnya telah menghilang. Ini adalah perpisahan yang tak pernah diinginkan oleh Len.
"Tidak Len, tunggu! Jangan tinggalkan aku seperti ini. Aku tak mau harus sendirian lagi."
"Maafkan aku, Rin."
Tubuh Len berubah seperti bayangan transparan lalu perlahan-lahan menghilang. Meski begitu suaranya masih terdengar oleh Rin yang menangis karena kesedihan.
"Tidak Len, tunggu! Jangan tinggalkan aku seperti ini. Aku tak mau harus sendirian lagi."
"Maafkan aku, Rin."
Tubuh Len berubah seperti bayangan transparan lalu perlahan-lahan menghilang. Meski begitu suaranya masih terdengar oleh Rin yang menangis karena kesedihan.
"Jangan lupakan aku, Rin. Karena aku tak akan pernah melupakanmu."
Kata terakhir dari Len menyadarkan Rin kembali. Dia kembali dari dunia mimpinya dan perlahan membuka matanya yang sembab.
Apa yang terjadi dalam mimpinya membuat dia menangis saat mengingat Len.
"Aku tak akan melupakanmu, Len. Dan aku akan menunggumu, pada mimpi yang sama di depan cermin itu."
#END
Kata terakhir dari Len menyadarkan Rin kembali. Dia kembali dari dunia mimpinya dan perlahan membuka matanya yang sembab.
Apa yang terjadi dalam mimpinya membuat dia menangis saat mengingat Len.
"Aku tak akan melupakanmu, Len. Dan aku akan menunggumu, pada mimpi yang sama di depan cermin itu."
#END
Ini adalah songfiction dari lagu magical mirror yang dinyanyikan kagamine Len, Kagamine Rin dari vocaloid.
BalasHapusmuantab ceritanya mas...kalau boleh saran...sebenarnya alur masih bisa ditambah dengan menghadirkan diri len lagi dalam keseharian rin yang akhirnya bisa memahami kehidupan sihir sesungguhnya dan akhirnya baru menghilang...artinya ada suatu yang ditinggalkan len untuk rin dalam menjalani kehidupan sebagai seorang penyihir muda....tapi saya suka dengan ceritanya...makasih telah berbagi
BalasHapussama-sama gan.
Hapussaya cuma ngikutin alur lagu jadi bingung mau nambah adegan seperti apa lagi diceritanya.
segitu juga udah baik gan...mungkin tinggal memainkan kata-kata aja.
Hapusbenar juga sih gan.
HapusSaya memang masih lemah soal kosakata dan pemilihan katanya
Tentang dunia sihir y
BalasHapusya begitulah... lebih tepatnya dunia mimpi
HapusWidih lagu vocaloid dijadikan cerita dengan bahasa sendiri.
BalasHapusHaha keren lah bro..
Sad ending :(
Nyesek kalau endingnya begitu.
Kalau salam sudut pandangku, si Len ada sosok pria PHP, wkwk
hahaha
Hapusphp nya karena emang ada alasan
hmmm cerpennya sukses nieh. soalnya aku jd bsa ngerasain ada dsana.
BalasHapusmungkin ga ya itu nyata? serem tapi seru jg klo kejadian bnran. hehe .
sayangnya akhirnya pisah :(
pada awalnya semua hal itu harus menghadapi perpisahan.
Hapussad ending...
BalasHapustapi kok kayaknya belum ada klimaks ceritanya ya?
emm padahal klimaksnya udah saat si cowok menghilang
Hapusceritanya magic mas,,di tunggu cerita selanjutnya ya,,sayang kalau berakhir di situ :)
BalasHapussesuai dengan lagunya. Ini udah berakhir kok, gk ada lanjutan.
Hapusmantab nih!
BalasHapusTerimakasih gan
HapusGue gak ngerti soal cerpen2 sedih. Gue cuman manusia biasa yang menilai kenyamanan membaca. :)
BalasHapusSecara garis besar, tokon rin sama linnya keren bro. Mereka tampak menggebu. Tapi, ceritanya menurut gue, kurang mengalir.
mungkin karena ane hanya fokus sama videonya tanpa melihat ceritanya lagi.
Hapusmakasih komentarnya
bagus bro. tp menurut ane kok agak anti klimaks ya bro ehehehe..
BalasHapusmampir jg ke blog ane ya bro www.dorizo.ml
hem... gitu ya gan
Hapuslagunya itu yang bikin sedih nadanya , huhu ...
BalasHapusya gan... kalo cerita asli lagunya juga sedih sebenernya
Hapusemang iya mas ? gak ada translatenya sih heheh
BalasHapusiya.... sedih juga
Hapussi cewek selalu sendiri, gk bisa keluar kamar hanya sendirian sebelum si cowok muncul.
jadi sebuah lagu yang di rangkai menjadi sebuah cerita yang sangat menarik
BalasHapusiya begitulah.
Hapusterimakasih dah mampir
bagus juga gan cerita nya, sukses terus gan untuk blog nya, salam dari blogger pemula, salam kenal
BalasHapusKunbal :)
BalasHapusWaah ada Rin dan Len. Ceritanya bagus!
terimakasih gan
HapusOh..., jadi ini dari vocaloid ya...
BalasHapusWahh.., ceritanya bagus, salah satu genre favorit saya, dunia fantasy. Videonya juga bagus...
Iya, Vocaloid yang kebetulan suka lagu-lagunya
Hapustapi video orang tuh
He..he...
HapusTapi ceritanya bagus kok....
terimakasih kalau gitu gan.
HapusKeren. Nyesek. :(
BalasHapusmakasih mbak. semoga gk nyesek erus deh
HapusCeritanya oh.... bagusnya
BalasHapusMungkin kalau di dunia nyata, kita perlu cermin yang bisa digunkan untuk melawan kesendirian. Dan cermin itu adalah diri kita sendiri. Karena pada akhirnya hanya kita yang bisa melawan kesendirian itu.
BalasHapuswah, kata-katanya bisa jadi motivasi nih mas
Hapusbenerlah, kita harus bisa melawan kesendirian itu
keren ini gann asik banget lagunya...
BalasHapusini masih banyak loh mas lagu-lagu lain
HapusCeritanya keren....
BalasHapuscuma gue belom denger lagunya...
maklumlah... fakir kuota...
coba aja denger, bagus kok
HapusBermimpilah seindah mungkin karena mimpi itu greatis...
BalasHapusGambar Kucing Lucu Terbaru 2016