Kebahagian Hidup
Seorang pria berguling terlentang pada dataran tanah tandus yang sudah mengering. Wajahnya melukis senyuman saat dia mengatur napasnya yang terengah-engah.
"Kenapa kau tersenyum?" tanya seseorang lain pada pria itu.
Pria yang berguling itu terkejut dan segera membuka matanya lalu melihat pria tinggi sedang berdiri sambil memandanginya.
"Kenapa? Bukankah sudah jelas, karena aku bahagia."
"Bahagia? Apa yang membuatmu bahagia di tempat yang seperti ini," tanya pria lain itu.
"Tentu saja hidupku. Aku bahagia karena kehidupanku yang sekarang."
"Kau sendirian. Setiap hari kau menggemburkan tanah di sini, menggali dan menyiramnya dengan air sungai yang kau bawa dari atas gunung. Apa yang membahagiakan dari hidup yang seperti itu? Kau hanya menyia-nyiakan hidupmu, tanah ini selamanya akan tetap kering," ucap orang itu lagi.
"Tak ada usaha yang sia-sia. Aku yakin apa yang aku lakukan akan bermanfaat nanti. Setidak-tidaknya tanah ini dapat berguna untukku."
"Apa kau benar-benar yakin?"
Pria yang berguling itu tak menjawab, dia hanya memejamkan mata sambil menikmati tiupan angin. Orang yang bertanya membiarkan dan pergi meninggalkan pria yang berguling itu.
Suasana sepi sampai beberapa saat kemudian terdengar suara tanah yang sedang digali. Pria yang berguling itu langsung bangun untuk memastikan apa yang terjadi.
"Apa yang kau lakukan, orang asing?" tanya pria yang baru bangun itu pada pria lain yang tadi berbicara dengannya.
"Aku ingin melihatnya, Kebahagian hidupmu itu," jawab pria lain yang sedang menggali tanah.
Pria yang sebelumnya berguling tersenyum, dia lalu juga ikut menggali. Berdua, mereka menggali tanah kering bersama-sama.
Kejadian satu tahun yang lalu itu masih teringat dengan jelas dalam ingatannya. Dia memandangi tanah kering yang menjadi kenangannya sejak setahun yang lalu.
"Tak ada yang berubah dari tanah kering ini."
Pria itu kemudian berbalik, menghadap ke arah yang berlawanan dari tanah yang kering.
"Ya, tidak semuanya bisa diubah," ucapnya lagi sambil tersenyum.
Dihadapan pria itu kini terhampar tanah hijam dengan waduk dan sungai kecil. Tanah hijau yang berhasil dia buat bersama pria lainnya.
Pria itu kemudian berjalan ke sebuah gundukan tanah kecil yang ada di sana. Pada gundukan tanah itu, mekar setangkai bunga bewarna biru. Sebuah warna yang mengartikan kebahagian.
"Sekarang aku mengerti kebahagiaan hidupmu. Dan sepertinya itu telah menjadi kebahagian hidupku."
-end-
#arastory
"Kenapa kau tersenyum?" tanya seseorang lain pada pria itu.
Pria yang berguling itu terkejut dan segera membuka matanya lalu melihat pria tinggi sedang berdiri sambil memandanginya.
"Kenapa? Bukankah sudah jelas, karena aku bahagia."
"Bahagia? Apa yang membuatmu bahagia di tempat yang seperti ini," tanya pria lain itu.
"Tentu saja hidupku. Aku bahagia karena kehidupanku yang sekarang."
"Kau sendirian. Setiap hari kau menggemburkan tanah di sini, menggali dan menyiramnya dengan air sungai yang kau bawa dari atas gunung. Apa yang membahagiakan dari hidup yang seperti itu? Kau hanya menyia-nyiakan hidupmu, tanah ini selamanya akan tetap kering," ucap orang itu lagi.
"Tak ada usaha yang sia-sia. Aku yakin apa yang aku lakukan akan bermanfaat nanti. Setidak-tidaknya tanah ini dapat berguna untukku."
"Apa kau benar-benar yakin?"
Pria yang berguling itu tak menjawab, dia hanya memejamkan mata sambil menikmati tiupan angin. Orang yang bertanya membiarkan dan pergi meninggalkan pria yang berguling itu.
Suasana sepi sampai beberapa saat kemudian terdengar suara tanah yang sedang digali. Pria yang berguling itu langsung bangun untuk memastikan apa yang terjadi.
"Apa yang kau lakukan, orang asing?" tanya pria yang baru bangun itu pada pria lain yang tadi berbicara dengannya.
"Aku ingin melihatnya, Kebahagian hidupmu itu," jawab pria lain yang sedang menggali tanah.
Pria yang sebelumnya berguling tersenyum, dia lalu juga ikut menggali. Berdua, mereka menggali tanah kering bersama-sama.
***
"Tak ada yang berubah dari tanah kering ini."
Pria itu kemudian berbalik, menghadap ke arah yang berlawanan dari tanah yang kering.
"Ya, tidak semuanya bisa diubah," ucapnya lagi sambil tersenyum.
![]() |
maniakinfopenting.blogspot.com/2010/12/wallpaper-hijau.html |
Pria itu kemudian berjalan ke sebuah gundukan tanah kecil yang ada di sana. Pada gundukan tanah itu, mekar setangkai bunga bewarna biru. Sebuah warna yang mengartikan kebahagian.
"Sekarang aku mengerti kebahagiaan hidupmu. Dan sepertinya itu telah menjadi kebahagian hidupku."
-end-
#arastory