Prompt #78: Senja Disebuah Jembatan
mondayflashfiction.blogspot.com |
Senja itu aku melihatmu terlihat kebingungan,
berkali-kali kau melihat ke sungai yang ada di bawah jembatan tempat kau berdiri. Kau mencoba berbicara pada orang-orang yang
lewat di jembatan namun mereka tidak perduli dan hanya berjalan melewatimu
begitu saja. Kau semakin bingung dan wajahmu tampak khawatir karena hari sudah
semakin senja dan perlahan mulai gelap.
“Sedang apa kau, Siska?”
Kau terkejut karena kedatanganku yang langsung
bertaya padamu. Namun kau tak menjawab tanyaku itu, kau hanya menatapku bingung.
“Ada apa? Kau tampak kebingungan sejak tadi.”
Lagi-lagi kau tak menjawab tanyaku itu dan
hanya memperhatikanku saja. Kemudian tak beberapa lama kau menunjuk ke arah
sungai.
“Terjatuh,” katamu saat itu.
Aku langsung melompat ke sungai setelah
mendengar jawabanmu itu. Harusnya kau mengatakan hal itu dari awal agar aku
cepat mengerti dan segera menolongmu.
Kau pasti sedang melihatku yang sedang mengali
dasar sungai yang dangkal itu, mencoba mencari barang milikmu yang terjatuh di
sana. Lama waktu berselang akhirnya aku temukan benda milikmu itu, tapi
sepertinya benda itu sudah rusak.
Kuberikan benda itu padamu, sebuah alat bantu
dengar yang kau jatuhkan. Kau senang namun juga sedih karena itu sudah rusak.
Kau pasti takut pada Ibumu karena merusakkannya apalagi ini sudah senja, kau akan terlambat
pulang ke rumah.
“Akan kuantar.”
Senja itu kau dan aku berjalan berdua, kuantar
kau sampai ke rumahmu untukmenjelaskan semuanya. Ibumu pasti akan mengerti jika kujelaskan.
Palembang, 17 mei 2015.
223 kata
jadi inget lagu yuuhi wo miteiruka :)
BalasHapussenja memang pintar.. datang disaat rindu benar-benar rindu.... kata orang bijak begitu.
wih, wong kito galo nih ye.... salam pempek kapal selam.
Siapa itu yang nyanyi gan?
Hapusahaha...iya gan. Orang Palembang saya
tapi salamnya wong kito galo bukan pempek.
wah kasian tuh alat bantu mendengarnya rusak.. :v
BalasHapusiya gan, kesian.
HapusDuh..., cowok begini nih yang gentel. Padahal juga jatuhnya bukan karena dia, tapi dia sayang banget, jadi berusaha melindungi. >_<
BalasHapusSweet so yaa...
Iya sist...sayangnya si penulis nggak bisa ngikutin buat gentel juga.
Hapusahahaha
Hahaha.., ternyata ini hanya di khayalan penulisnya saja.. :D
HapusIya kayaknya......cuma hayalan aja....
HapusAh.. Baik banget sih cowoknya.. :'D
BalasHapusCowoknya emang baik kok...sama kayak yang nulis.
Hapushahaha mau komen jadi ketawa baca reply Ara di komennya Beby :D
BalasHapusCkckck
Hapuskok malah ketawa... :)
anak yang baik ya. salam kenal.
BalasHapusya gan, salam kenal balik.
HapusOhh kyak gini yg namanya sudut pandang orang ke dua yaa? Baru tauu *lgsg nyatet*
BalasHapusSedikit belum terbiasa sama POV ini
Hapustapi kurang lebih seperti inilah sudut pandang orang kedua.
Iya, kliatannya lbih susah ya? baca nya aja suka keder, gimana nulisnya._.v
Hapus:)
HapusIni emang agak sulit nulisnya, kalau belum terbiasa... sering-sering aja nulis dengan POV gini.