Prompt #97 - Kakakku Yang Tercantik
Gunung ular, sebuah tempat yang bisa dikatakan sangat mistis di daerah sini. Banyak cerita menyeramkan, dari banyaknya ular sampai wanita ular jadi-jadian. Ya, untuk yang baru pertama kamari pasti akan sangat takut. Tapi aku tidak.
Seperti biasa, saat purnama tiba aku akan mendaki ke gunung ini. Melawati jalan biasa yang dipenuhi ular baik di pohon maupun di tanahnya.
"Mbak..." ucapku lembut saat sampai disebuah gua.
"Mbak. Ini aku Juna."
Orang yang kupanggil 'mbak' itu muncul. Seorang wanita bersisik ular dengan rambut yang dipenuhi dengan ular. Entah darimana ular-ular itu muncul namun yang pasti semuanya ular yang hidup.
"Juna, kenapa?"
Dia adalah wanita paling cantik yang pernah aku kenal. Aku tahu itu, karena dia adalah kakakku. Namun karena dirinya yang sekarang, dia terpaksa harus tinggal di tempat ini. Gunung yang menyeramkan ini.
"Jangan kemari lagi Juna."
"Apa yang kau katakan Mbak. Aku sudah memutuskannya."
"Tidak Juna. Jangan seperti ini, aku tak mau kau melakukannya. Pergilah! Jangan pernah kemari lagi."
"Maaf Mbak..."
Aku meninggalkannya dan pergi menjauh dari gua. Dia tak akan bisa keluar dari sana selama tubuhnya seperti itu. Langkah kakiku berkelana sampai ke puncak gunung. Kesebuah tempat ritual tua di sana. Aku tak punya pilihan, aku ingin kakakku kembali. Jadi aku akan datang kemari setiap purnama, untuk menyenangkan hasrat dari ratu gunung ini. Agar dia mengembalikan kakakku seperti dulu, wanita tercantik yang pernah aku kenal.
Seperti biasa, saat purnama tiba aku akan mendaki ke gunung ini. Melawati jalan biasa yang dipenuhi ular baik di pohon maupun di tanahnya.
"Mbak..." ucapku lembut saat sampai disebuah gua.
"Mbak. Ini aku Juna."
Orang yang kupanggil 'mbak' itu muncul. Seorang wanita bersisik ular dengan rambut yang dipenuhi dengan ular. Entah darimana ular-ular itu muncul namun yang pasti semuanya ular yang hidup.
source: http://aragec.com/medussa.html |
"Juna, kenapa?"
Dia adalah wanita paling cantik yang pernah aku kenal. Aku tahu itu, karena dia adalah kakakku. Namun karena dirinya yang sekarang, dia terpaksa harus tinggal di tempat ini. Gunung yang menyeramkan ini.
"Jangan kemari lagi Juna."
"Apa yang kau katakan Mbak. Aku sudah memutuskannya."
"Tidak Juna. Jangan seperti ini, aku tak mau kau melakukannya. Pergilah! Jangan pernah kemari lagi."
"Maaf Mbak..."
Aku meninggalkannya dan pergi menjauh dari gua. Dia tak akan bisa keluar dari sana selama tubuhnya seperti itu. Langkah kakiku berkelana sampai ke puncak gunung. Kesebuah tempat ritual tua di sana. Aku tak punya pilihan, aku ingin kakakku kembali. Jadi aku akan datang kemari setiap purnama, untuk menyenangkan hasrat dari ratu gunung ini. Agar dia mengembalikan kakakku seperti dulu, wanita tercantik yang pernah aku kenal.
sang ratu, Artwork oleh @julialillardart - The Picnic |
Kenapa tuh kakak'a bisa memiliki sisik kaya gitu?
BalasHapusdikutuk kah?
'hasrat' :O :O serem banget angga
BalasHapuswah.. hasrat ratu gunung. horror banget tuh..
BalasHapusjadi keinget film thailand jadul tuh, yang ratu ular itu..
Aduh...
BalasHapusHiiiiiiii serem amat ada uler di kepalanya.
BalasHapusIni masih ada lanjutannya kah?
kenapa tuh jadi ular, jadi kayak meduza gitu, kah?
BalasHapustapi artworknya alus banget
Cerita yang menimbulkan sejuta pertanyaan XD
BalasHapusLalu, perlu berapa purnama agar kakaknya bisa bebas?
BalasHapus