one Punch-man chapter 85 versi teks. part 2

source: https://onepunchman.fandom.com/wiki/Fubuki


Kejadian penyerangan oleh monster kepada Hero telah berlalu. Fubuki dan timnya yang berhasil dikalahkan dan diselamatkan oleh Tatsumaki berjalan sendiri menuju sebuah apartemen.

Dia memikirkan bagaimana ulah kakaknya yang telah membuat tim Fubuki bubar. Menetapkan hal ini sebuah emergency. Dan berencana memulai sebuah rapat untuk mengatasi masalahnya.

Begitu sampai, segera ia menekan tombol bel apartemen. Pintu apartemennya terbuka. Dia mengharapkan Saitama yang keluar, tapi kenyataannya seseorang lain yang ada di sana.

"Apa kau temannya juga? Masuklah."

"Saitama! Kau kedatangan tamu." 

Teriak pria tua itu sambil menyuruhnya untuk masuk.

"Silahkan, dia ada di sana."

Betapa terkejutnya Fubuki melihat semua orang yang ada dalam ruangan itu. Silver Fang, Genos, King, dan Saitama terlihat santai dengan urusan mereka sendiri.

Pria tua sebelumnya merupakan Bomb, saudara Silver Fang. Langsung duduk di samping Bang yang dipenuhi lilitan perban dan jarum jarum akupuntur.

"Kau datang, Fubuki?" Tanya King.

Dia bersama Saitama sedang bermain game. Saitama sendiri sedang mengeluh bagaimana karakter gamenya bisa kalah dari King padahal dia sudah bekerja keras menaikan level.

"Kenapa kau disini, Blizzard hell Fubuki?"

Genos menanyakan hal itu sambil mengotak-atik tubuh robotnya. Tubuhnya terlihat rusak parah, semua akibat pertarunganya dengan Elder Centipede.

"Maaf jika sempit disini. Dan tolong bisa kah kau ambilkan handuk itu."

Keadaan Silver Fang juga sama. Tubuhnya berbalut luka akibat Elder Centipede. King dan Saitama masih berdebat soal game mereka. Sementara Fubuki kebingungan dan mulai mempertanyakan. Apa yang terjadi sebenarnya.

Kemudian Saitama mulai sadar akan keberadaan dirinya.

"Huh, apa yang kau lakukan disini?"

"Ini keadaan darurat!"

Jawab Fubuki dengan emosi.

"Tim Blizard hancur, dan asosiasi monster telah menyebabkan ketakutan. Ini bukan saatnya untuk bermain game." Sambungnya.

"Tak perlu berteriak dong. Kami baru saja kembali tak ada salahnya santai sedikit."

Jawaban Saitama hanya menambah emosi pada Fubuki.

"Benar kata guru Saitama. Lagipula bukan hanya kau yang menghadapi mereka."

Tak perlu dijelaskan, keadaan tubuh Genos sudah bisa jadi bukti mereka telah menghadapi pertarungan berat. Fubuki kemudian beralih ke hal lain yang sudah menganggu ya sejak dia datang.

"Aku tahu King sering kesini, tapi kenapa ada Silver Fang juga?"

"Kami bertarung bersama. Dan aku kemari untuk beristirahat. Tubuhku terasa sakit."

"Lututku juga sakit." Sambung Bomb pada ucapan Silver Fang. "Pasti karena kita sudah lama tak menggunakan jurus itu."

Jadi kalian juga menghadapi musuh yang kuat, pikir Fubuki. Kemudian dia fokus pada Saitama yang terlihat biasa saja tanpa terluka. Dia hanya terlihat sedang bersantai santai di apartemennya.

"Para monster itu sangat kuat. Aku yakin kau juga menghadapinya kan Saitama."

"Apa kau yakin tidak gugup saat menghadapi mereka."

Saitama seperti pada sifatnya, hanya menjawab dengan santainya.

"Nggak sih, biasa aja."

"Apa! Bagimana mungkin keadaan darurat kau anggap biasa."

Saitama dengan bodohnya malah bertanya pada king kenapa Fubuki terlihat lebih marah. Tanpa aba aba, Fubuki segera menarik meja kecil dan meminta mereka semua untuk mendekat agar bisa memikirkan sebuah strategi untuk para monster.

"Genos, kau Hero kelas S. Apa kau sudah mendapatkan informasi dari asosiasi soal penyerangan markas monster?"

"Aku terlalu sibuk kemarin dan sepertinya alat komunikasiku terbakar dalan pertarungan."

"Punyaku jatuh kedalam tanah." Sambung Silver Fang.

"Milikku rusak, mungkin karena hempasan tinju milik Saitama." King menambahkan.

"Lalu apa yang akan kalian lakukan?"

"Penyerangan markas monster sudah dimulai."

Pada pertanyaan dari Fubuki, Genos mengatakan dia tak akan bisa melakukan apapun sampai selesai memperbaiki dirinya. Dr.Kuseno, orang yang memodifikasinya pasti sedang beristirahat setelah sebelumnya menyelesaikan armor baru milik Genos.

Silver Fang dan Bomb menjawab mereka membutuhkan waktu untuk pulih. Sedangkan King beralasan dia memiliki urusan lain yang lebih mendesak.

Tersisa hanya tingga Saitama yang terlihat sedang santai dan Fubuki baru kehilangan tim-nya.

"Dengar Saitama. Asosiasi pahlawan sednag berencana menyerang markas monster."

"Memanfaatkan hal ini, kita sebagai Hero rank B akan mendapat kenaikan sesuai kontribusi."

"Hei, apa kau mendengarkan ku?"

Seperti pertanyaan Fubuki, Saitama tampak tak mengerti dan mengabaikan kata katanya.

"Musuh kita adalah sebuah organisasi monster yang besar. Sesuatu yang kuat pasti memimpin mereka."

Apa yang Fubuki katakan mengingatkan Silver Fang pada Garou yang diselamatkan oleh monster.

"Asosiasi monster... Jika Garou ada di sana, maka situasinya akan bertambah buruk."

"Ya, ini mungkin kesempatan terakhir kita untuk menangani Garou sendirian." Timpal Bomb. "Jika mereka memiliki banyak monster seperti Elder Centipede, sebaiknya kau berhenti menjadi pahlawan." Tambahnya lagi.

"Kau dengar itu Saitama? Sepertinya pemburu Hero itu terlibat dengan mereka." Timpa King.

"Yeah, dan kudengar dia telah mengincar lebih banyak Hero..."

"Sungguh tak bisa dimaafkan... Apalagi dia tidak pernah muncul untuk memburuku."

"Apa karena aku hanya Calped Baldy."

Kekesalan terlihat jelas diwajah Saitama. Dia langsung Menganti pakaiannya. Menggunakan costum pahlawan yang sering dia pakai. Lalu berjalan menuju keluar.

"Aku akan keluar sebentar." 

"Apa kau sudah mengetahui Garou berada? Guru."

"Aku akan mencarinya, lalu akan kuhajar sampai babak belur."

"Setelah itu aku akan membeli beberapa sayuran."

Saitama pergi keluar. Meninggalkan Fubuki yang masih berpikir mereka sedang rapat strategi.

'kenapa susah sekali mengajak Saitama bergabung dengan tim blizard.' pikirnya setelah kepergian Saitama dari apartemen itu.

_

Ditempat lain, pada sebuah gedung bertingkat. Tempat itu adalah milik Narinki, eksekutif asosiasi Hero yang anaknya dijadikan sandera oleh para monster.

"MEREKA SUNGGUH TIDAK BERGUNA."

"JADI DENGARKAN AKU!"

"PUTRAKU PASTI SEDANG KETAKUTAN. JADI KALIAN HARUS SEGERA PERGI KE KOTA Z. SELAMATKAN PUTRAKU."

"AKU MEMBERIKAN BAJU TEMPUR SPECIAL YANG KUDAPATKAN DARI SEBUAH ORGANISASI."

"DENGAN ITU KALIAN AKAN MELEBIHI PARA PRO HERO."

"GUNAKAN ITU DAN BUNUH SEMUA MONSTER YANG ADA."

"AKU AKAN MEMBERIKAN HADIAH APAPUN."

"ASAL KALIAN BAWA WAGANMA PUTRAKU DENGAN SELAMAT."


Ada tujuh orang disana. Berpakaian dengan costum dan senjata canggih. Semuanya adalah pasukan milik Narinki.

Dengan penuh kepercayaan, mereka maju menuju kota Z. Tanpa tahu apa yang menunggu mereka di sana.

_

Kelas S Hero, Zombie man berjalan mengikuti gang kecil suatu kota.


"Tak salah lagi, inilah markas mereka."



Bersambung ke chapter 86

Komentar

Postingan Populer